Kalsel

Menara Vokasi di Kalsel, Puluhan Mitra Teken MoU

apahabar.com, BANJARMASIN – Sebanyak 76 instansi/lembaga turut terlibat dalam program Menara Vokasi di Kalimantan Selatan. Para…

Featured-Image
76 mitra kerja menandatangani MoU dengan satuan pendidikan vokasi yang ada di Kalsel, Selasa (7/12). Foto-apahabar/Riki

bakabar.com, BANJARMASIN – Sebanyak 76 instansi/lembaga turut terlibat dalam program Menara Vokasi di Kalimantan Selatan.

Para mitra kerja itu menandatangani perjanjian kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU).

Penandatanganan dilakukan secara seremoni di Atrium Duta Mall Banjarmasin, Selasa (7/12).

Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) Joni Riadi menyatakan penandatangan MoU ini bukan sekadar ajang seremonial.

"Tapi tindaklanjutnya jelas ke depannya," ujarnya.

Joni bilang MoU ini bukan hanya dilakukan dengan Poliban, melainkan juga para satuan pendidikan vokasi di Kalsel.

"Ada Politeknik Tanah Laut, SMK, serta Lembaga Kursus dan Pelatihan," bebernya.

Dirincikan, sebanyak 20 MoU dilakukan oleh Poliban dengan industri dan lembaga usaha lain. Sementara Politala ada 15 MoU, SMK 29 MoU, dan LKP sebanyak 12 MoU.

Joni berkata puluhan MoU ini merupakan tindaklanjut dari arahan Dirjen Pendidikan Vokasi (Diksi) Kemendikbudristek RI, laiknya sebuah “pernikahan” dunia industri, dunia kerja dan satuan pendidikan vokasi.

"Ada sembilan paket dalam kerjasama ini, diantaranya bersama-sama merumuskan kurikulum, magang mahasiswa atau siswa dan menjadi pengajar dari pihak industri dan praktisi di lembaga pendidikan vokasi," jelasnya.

Harapan dari program ini, lanjut dia, agar anak-anak yang menempuh pendidikan vokasi, baik di SMK, politeknik dan LKP bisa benar-benar menjadi SDM yang berkualitas, kompetitif dan siap di dunia kerja.

Direktur SMK, Dirjen Diksi Kemendikbudristek Wardani Sugiyanto mengapresiasi lembaga pendidikan vokasi di Kalsel yang menjalin kerjasama dengan mitra kerja dengan baik dan harmonis.

Menurutnya, kerjasama baik dan harmonis antara pendidikan vokasi dengan dunia industri dan dunia kerja serta Pemda ini sangat baik bagi kemajuan.

Hal ini agar terus mencetak sumber daya manusia yang handal dan bisa bersaing di dunia kerja.

"Untuk di pendidikan SMK itu, para praktisi atau pihak industri ikut mengajar minimal 50 jam per semesternya," tuturnya.

Dengan berbagai stakeholders terkait, Wardani bilang akan terjadi keselarasan antara permintaan dunia industri dan dunia kerja dengan pendidikan vokasi sebagai pencetak SDM yang siap kerja.

"Hingga penyerapan alumni pendidikan vokasi akan lebih maksimal," tuntasnya.



Komentar
Banner
Banner