Budaya Nusantara

Menambatkan Ingatan Bersama Kapal Pinisi, Cerita Nenek Moyang dan Kejayaan Bahari Nusantara

Kapal Pinisi telah berlayar mengarungi samudra luas, menyebrangi badai dan ombak ganas, sampai melawat ke negeri-negeri yang jauh.

Featured-Image
Kejayaan Kapal Pinisi (Foto: dok. driftravel)

bakabar.com, JAKARTA Nenek moyangku seorang pelaut, gemar mengarung luas samudra. Menerjang ombak tiada takut, menempuh badai sudah biasa.

Demikianlah sepenggal lagu anak kenamaan karya Ibu Sud. Lirik tersebut bukanlah dongeng semata, melainkan benar-benar tercatat dalam sejarah. Masyarakat Indonesia sedari dulu memang terkenal gemar berlayar untuk berdagang.

Berbagai jenis perahu terus berevolusi, mulai dari menggunakan dayung, layar, mesin uap, sampai diesel. Salah satu perahu ikonik yang menggambarkan betapa jayanya bahari Nusantara ialah Kapal Pinisi.

Kapal Pinisi telah berlayar mengarungi samudra luas, menyebrangi badai dan ombak ganas, sampai melawat ke negeri-negeri yang jauh.

Perahu layar ini pun menjadi kebanggaan bagi Kesultanan Makassar, sekaligus membuat masyarakat Sulawesi dikenal sebagai pelaut ulung.

Tak berhenti di situ, kapal pinisi bahkan ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada 2017 silam.

Penetapan ini tercatat sebagai PINISI: Art of Boatbuilding in South Sulawesi atau seni dalam pembuatan kapal pinisi di Sulawesi Selatan.

HALAMAN
12
Editor
Komentar
Banner
Banner