Jelajah Pasar Apung

Membelah Sungai Martapura dan Berkunjung ke Pasar Apung Lok Baintan

Demikianlah kiranya denyut keseharian di Pasar Apung Lok Baintan, Banjarmasin, Kalimantan Selatan

Featured-Image
Pasar Apung Lok Baintan. Foto: iNews.

bakabar.com, JAKARTA - Azan Subuh baru berkumandang. Fajar pun belum sepenuhnya memulai nadi kehidupan. Namun, segerombolan perahu sudah memadati muara Sungai Martapura.

Demikianlah kiranya denyut keseharian di Pasar Apung Lok Baintan, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dengan mengendarai perahu kecil, pedagang di sini menjajakan kebutuhan sandang di atas sungai.

Ya, tidak seperti pasar kebanyakan yang bertempat di kios petakan. Pasar Apung Lok Baintan beroperasi di atas air mulai pukul 05.00 WITA setiap harinya.

Bukan cuma sekadar tempat bertransaksi. Pasar Apung Lok Baintan juga menjadi destinasi indah yang wajib dikunjungi kala bertandang ke Banjarmasin.

Betapa tidak, pantulan sinar ke air disertai bayangan perahu-perahu kecil inilah yang menciptakan gambaran khas pasar apung.

Pasar Apung Tertua

Selain keindahan yang memanjakan mata, Pasar Apung Lok Baintan juga memiliki nilai historis. Tempat ini sudah eksis sejak ratusan tahun silam, bahkan jauh sebelum Kerajaan Banjar berdiri.

Kerajaan Banjar sendiri diketahui baru ada pada 1595. Sementara, Pasar Apung Lok Baintan Intan disinyalir sudah eksis sedari abad ke-14.

Melansir Agenda Indonesia, pasar apung itu mulanya adalah bagian dari pelabuhan sungai yang bernama Bandarmasih. Tempat ini merupakan 'titik temu' aliran Sungai Barito, dari Sungai Kuin hingga muara Sungai Kelayan.

Lantaran menjadi titik pertemuan berbagai anak sungai, pasar apung pun 'tumbuh' secara alami. Eksistensinya muncul begitu saja, menyesuaikan kebutuhan penduduk kala itu.

Masih Berlakukan Sistem Barter

Pedagang yang memadati Pasar Apung Lok Baintan Intan mayoritas adalah wanita berumur. Mereka biasanya berasal dari sekitar Sungai Lenge, Sungai Bakung, Sungai Paku Alam, dan beberapa anak sungai lainnya.

Meski modernisasi kian gencar, siapa sangka, Pasar Apung Lok Baintan Intan masih mempertahankan tradisi zaman baheula. Yakni, bertransaksi dengan sistem barter.

Sistem demikian umumnya hanya berlaku bagi sesama pedagang. Namun, tak menutup kemungkinan pula, pembeli bisa menawarkan bertukar barang dengan hal yang sekiranya berharga.

Adapun barang-barang yang dijajakan di sana, meliputi sayuran, buah-buahan, makanan tradisional, bahkan souvenir. Pelancong juga bisa menikmati sajian kuliner khas Banjarmasin di atas perahu.

Akses Menuju Lok Baintan Intan

Untuk menjajali berbagai aktivitas di Pasar Apung Lok Baintan, wisatawan mestinya beranjak sejak pagi. Sebab, pasar ini hanya beroperasi sampai pukul 09.00 WITA.

Adapun untuk menuju ke sana, setidaknya memakan waktu satu jam dari pusat Kota Banjarmasin. Pelacong bisa menumpangi perahu klotok sewaan.

Satu kapal klotok biasanya bisa memuat 15 sampai 20 orang. Harga sewanya pun cukup terjangkau, yakni berkisar antara Rp350 ribu hingga Rp400 ribu.

Meski perjalanan terbilang cukup lama, wisatawan dijamin tak akan bosan. Sebab, mereka bakal disuguhi panorama berupa aktivitas keseharian warga di pinggiran Sungai Martapura, mulai dari memancing ikan, memasak, dan sebagainya.

Lantas, tertarikkah Anda 'membelah' Sungai Martapura dan menyambangi Pasar Apung Lok Baintan? 

Editor
Komentar
Banner
Banner