Kalsel

Membahayakan Pengendara, Warga Berjaga di Jembatan Sungai Kupang HSS

apahabar.com, KANDANGAN – Sambil menjinjing bakul untuk menyambut sumbangan pengendara yang lewat, warga berjaga di sebuah…

Featured-Image
Jembatan di Jalan Sungai Kupang-Taniran dijaga beberapa warga, sambil menjinjing bakul untuk sumbangan. Foto-apahabar.com/Ahc27

bakabar.com, KANDANGAN – Sambil menjinjing bakul untuk menyambut sumbangan pengendara yang lewat, warga berjaga di sebuah jembatan Jalan Sungai Kupang-Taniran, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).

Pasalnya, jembatan itu saat ini kondisinya memprihatinkan. Jembatan sendiri berada di atas Sungai Kupang HSS.

Pembatas di kiri-kanan jembatan pun sudah tak ada lagi. Tak sedikit pengendara motor terjatuh, bahkan mobil pun sempat terperosok.

“Sudah sering pengendara motor terjatuh, bahkan baru-baru ini ada 3 mobil yang terperosok bannya saat melewati jembatan itu,” ucap Syahri, warga Desa Sungai Kupang, Jumat (16/10) kemarin.

Beruntung ujarnya, ada masyarakat yang membantu. Jika ada yang terjatuh saat melintas di jembatan itu mereka dengan sigap membantu.

Untuk itulah, kini ada warga yang berjaga di siang hari di jembatan itu, sehingga siap membantu jika terjadi bahaya.

Warga juga berinisiatif memperbaiki jembatan dengan kemampuan dan bahan seadanya.

Jalan Sungai Kupang-Taniran itu, merupakan rute tercepat dari dan ke Kecamatan Angkinang. Khususnya, bagi petani yang akan membawa hasil panennya ke pasar agrobisnis Muara Taniran.

Selain itu, sering pula dilewati pedagang semangka dari hasil perkebunan di wilayah Daha.

Sepanjang jalan daerah rawa tersebut, total memiliki 9 jembatan. Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, secara bertahap sudah memperbaikinya. Tinggal 1 jembatan di ujung desa tersebut, masih dalam proses.

Jembatan itu, saat acara haul Datu Taniran awal Oktober 2020 lalu sempat dipasang kayu galam, untuk kenyamanan jemaah yang melintas.

“Karena hanya diletakkan, jadi saat dilewati kendaraan dalam kondisi basah maka akan tergeser hingga lepas, karena licin,” ujarnya.

Kemudian, pihaknya memasang kayu dari pohon kelapa yang tersedia. Serta diikat dengan rantai, agar tidak mudah lepas.

Meski begitu, tetap saja pengendara perlu waspada saat melintas. Selain memperlambat kecepatan, juga harus bergantian, terlebih saat berlawanan arah.

Sesekali pengendara melemparkan pecahan uang seribuan rupiah untuk sumbangan, bahkan ada pedagang yang memberi buah semangka.

Sekretaris Desa Sungai Kupang, Iwan Syahyudi mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan perbaikan 3 jembatan yang masuk wilayahnya ke Pemkab HSS.

Saat ini sudah 2 jembatan selesai diperbaiki, sebab direalisasikan secara bertahap.

"Karena anggarannya untuk jembatan kan cukup besar, jadi tidak bisa langsung sekaligus. Selain itu, kemungkinan dampak pandemi Covid-19 ini, juga mempengaruhi pembangunan infrastruktur," ujarnya.

Pemerintah daerah ujarnya, juga sebelumnya melakukan perbaikan sementara.

Ia mengimbau, masyarakat yang melewati jembatan itu untuk berhati-hati dan menurunkan kecepatan, sementara menunggu proses perbaikan.

Komentar
Banner
Banner