bakabar.com, JAKARTA - Sastrawan, Okky Madasari menilai Citra Gemoy yang dibuat Calon Presiden, Prabowo Subianto dalam kontestasi pilpres tahun ini untuk menutupi sisi gelap dirinya.
Prabowo yang dianggap sebagai pelaku pelanggar Hak Asasi Manusia (HAM) tahun 1998 sedang menutupi keburukannya itu. Terlebih saat ini ia mencalonkan diri sebagai Capres yang membutuhkan banyak dukungan masyarakat.
"Bagaimana isu pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Prabowo itu (sedang) ditutupi, dicuci dan di Rebranding dengan Citra Gemoy," kata Okky dalam acara diskusi publik pemilu dan HAM di Jakarta, Selasa (16/1).
Baca Juga: Pengadaan Alutsista Era Prabowo, Imparsial: Jangan Diglorifikasi
Okky juga mengungkapkan upaya lain yang dilakukan Prabowo untuk menutupi peristiwa di 98 itu dengan mengajak aktivis yang terlibat masuk ke dalam kubunya.
"Dan dua adalah berpindahnya Para aktivis yang seharusnya bersuara untuk menuntut penegakan atas pelanggaran HAM di kubu mereka," tegas Okky.
Upaya tersebut dilakukan guna mendapatkan pengakuan dari orang yang menyuarakan pelanggaran HAM.
"Jadi sebenernya yang menjadi tantangan besar kita bersama ini selain image bahwa melakukan Rebranding Gemoy, suka joget-joget lucu dan sebagainya adalah upaya legitimasi," ungkap Okky.
Baca Juga: Survei SPIN: Elektabilitas Prabowo-Gibran Melejit Tembus 50,9 Persen
Dengan demikian, pelanggar HAM mendapatkan pengakuan tidak bersalah dari orang yang mengkritisinya. Hal ini dikhawatirkan peristiwa ini akan tenggelam dan menghilang tanpa adanya kejelasan untuk korban.
Padahal kasus pelanggaran HAM terkait penculikan di era reformasi sampai saat ini belum tuntas dan para korban masih meminta keadilan.
Hal tersebut tentunya akan menambah beban para Aktivis yang selalu menjunjung tinggi HAM. Meski begitu, Okky mengatakan akan tetap terus menuntut penegakan HAM harus dilakukan sepanjang masa pemerintahan.
"Ini yang membuat upaya kita untuk menuntut penegakan HAM jadi terasa semakin berat tantangannya. Tetapi apapun itu upaya kita untuk terus menegakkan HAM harus terus dilakukan tidak hanya menjelang pemilu tapi sepanjang masa pemerintahan," tutur Okky.