bakabar.com, BANJARMASIN – Aksi saling dorong menyambut kedatangan ratusan massa aksi #SAVEKPK di depan Kantor DPRD Kalsel, Senin (21/6) siang.
Belum menyampaikan orasi, sejumlah pedemo tampak mendorong personel keamanan dari Polri.
Walhasil, aksi tersebut mendapat balasan. Sehingga dorong-mendorong antar massa aksi dan polisi pun terjadi.
Ketika aksi dorong itu terjadi, Kapolresta Banjarmasin, Kombes Rachmat Hendrawan pun coba menenangkan para massa aksi.
“Kami menyambut aksi kalian dengan baik,” katanya.
“Tolong petugas dihargai, kami juga menghargai mahasiswa,” sambungnya.
Beberapa saat kemudian, massa aksi pun mau untuk sedikit menurunkan tensi. Sampai berita ini ditayangkan aksi saling dorong masih berlangsung.
Sebelumnya, para peserta demonstrasi datang secara perorangan serta berkelompok. Warna-warni almameter kebesaran masing-masing kampus mereka memenuhi lapangan Kamboja yang berjarak selemparan batu dengan Gedung DPRD Kalsel sejak pukul 14.00 tadi.
Usai berkumpul, mereka melakukan long march ke Kantor DPRD Kalsel, Jalan Lambung Mangkurat. Mereka menolak segala upaya terhadap penggembosan KPK.
BREAKING! Banjiri Kamboja Banjarmasin, Massa #SAVEKPK Long March ke DPRD Kalsel
Presiden Mahasiswa (Presma) UIN Antasari, Ilham mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan tentang adanya dugaan upaya pelemahan terhadap KPK. Terutama, melalui tes wawasan kebangsaan (TWK).
Ilham menekankan bahwa alasan utama gelaran aksi tersebut tidak lain adalah sebagai bentuk perjuangan.
Selain itu untuk menyelamatkan lembaga yang seyogyanya menjalankan amanat reformasi yang kini dirasanya semakin dilemahkan dari waktu ke waktu.
"Kami juga akan memobilisasi massa sebanyak mungkin. Karena itu, kami berharap kawan-kawan mahasiswa di kampus lain turut ambil bagian dalam aksi itu," pungkasnya.
Seperti diketahui isu TWK yang disoroti dalam rencana aksi unjuk rasa itu, diberlakukan kepada pegawai KPK sebagai syarat untuk beralih status sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Namun belakangan, tes tersebut ternyata menimbulkan polemik di masyarakat lantaran isu utama yang diangkat di list pertanyaan TWK tersebut diakui terkesan mengada-ada, bahkan akhirnya dikaitkan dengan sikap radikalisme.
Ujung-ujungnya, sejumlah pegawai KPK yang berkompeten dan di antaranya mereka yang menangani sejumlah kasus yang cukup menghebohkan tanah air pun akhirnya terpaksa harus undur diri dari lembaga antirasuah itu.
BREAKING! Banjiri Kamboja Banjarmasin, Massa #SAVEKPK Long March ke DPRD Kalsel