Histori

Memaknai Hari Bahagia Sedunia, Sudahkah Anda Merasakannya?

Kebahagiaan idealnya adalah hal yang lazim dialami setiap orang dalam hidupnya. Namun, khusus pada 20 Maret, perasaan itu diperingati dalam Hari Bahagia Sedunia

Featured-Image
Ilustrasi Bahagia. Foto: Cantika.

bakabar.com, JAKARTA - Kebahagiaan idealnya adalah hal yang lazim dialami setiap orang dalam hidupnya. Namun, khusus pada 20 Maret, perasaan itu diperingati dalam Hari Bahagia Sedunia.

International Happiness Day, begitu nama lainnya, pertama kali ditetapkan pada 20 Maret 2013 oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Momen ini lahir dari gagasan Jayme Illien, si penasehat organisasi tersebut, yang diajukan sembilan bulan sebelumnya.

Tepatnya pada 28 Juni 2012, Illien mengungkapkan ide untuk menciptakan acara internasional yang bermaksud mengejar kebahagiaan sebagai tujuan manusia. Gagasan tersebut, nyatanya,  mendapat dukungan dari Ban Ki-moon, sekretaris jenderal PBB kala itu.

Dukungan dari 193 negara anggota organisasi dunia itu pun turut mengalir untuk ide Illien. Mereka sepakat menjadikan konsep tersebut sebagai jadwal tahunan resmi pada kalender PBB.

Alhasil, resolusi PBB menetapkan Hari Bahagia Sedunia pada 20 Maret. Tanggal itu dipilih lantaran bertepatan dengan vernall equinox, di mana menandai awal musim semi sebagai gambaran periode pembaharuan dan awal baru untuk semua.

Bukan Sekadar Seremonial

Sejumlah negara dalam kesempatan lain turut andil mengembangkan inisiatif agar Hari Bahagia Sedunia bukan sekadar seremonial belaka. Resolusi yang diprakarsai Bhutan, misalnya, merasa bahwa perlunya pendekatan yang lebih inklusif, adil, dan seimbang.

Pendekatan yang demikian perlu dilakukan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sehingga, mampu mendorong pembangunan yang berkelanjutan, pengentasan kemiskinan, kebahagiaan, serta kesejahteraan setiap orang.

Di belahan dunia lain, tepatnya di Bangkok, Thailand, UNESCO menggagas Proyek Sekolah Bahagia sejak 2014. Ini menawarkan pendekatan alternatif yang meningkatkan pengalaman belajar dengan memprioritaskan kebahagiaan di sekolah.

Proyek Sekolah Bahagia juga berfokus pada kesejahteraan, keterlibatan, dan rasa memiliki di sekolah guna membantu menumbuhkan kecintaan belajar seumur hidup sekali meningkatkan pengalaman dalam belajar yang paling utama.

Program ini bahkan termasuk menjadi misi PBB dalam mendidik masyarakat terkait isu-isu yang menjadi perhatian. Terutama, untuk merayakan serta memperkuat segala pencapaian.

Memaknai Be Mindful, Be Grateful, Be Kind

Adapun untuk masyarakat umum, Hari Bahagia Sedunia bisa dirayakan dengan menerapkan prinsip: berhati-hati, bersyukur, dan bersikap baik. Ini sesuai dengan tema perayaan di tahun 2023, yaitu Be Mindful, Be Grateful, Be Kind.

Tema tersebut diciptakan dengan tujuan manusia dapat membangun dunia lebih baik secara bersama-sama dengan menerapkan praktik keseharian yang sederhana. 

Be Mindful, misalnya, diterapkan dengan berhati-hati dengan merasakan relaksasi pada pernapasan dan memperhatikan bagaimana perasaan saat ini. Sementara Be Grateful, diwujudkan dengan bersyukur.

Cara bersyukur itu, salah satunya dengan melihat kondisi sekitar, serta mensyukuri apa yang telah didapatkan. Adapun Be Kind direalisasikan dengan berbuat baik dengan perasaan yang hangat dan saling berbagi cinta.

Editor


Komentar
Banner
Banner