Borneo Hits

Melalui Restorative Justice, Pelaku Pengeroyokan Diduga Geng Motor di Banjarbaru Dibebaskan

Penyelesaian masalah dilakukan via Restorative Justice, semua pelaku pengeroyokan diduga geng motor di Banjarbaru dibebaskan.

Featured-Image
Sejumlah pelaku pengeroyokan diduga geng motor yang diamakan Sat Reskrim Polres Banjarbaru beberapa waktu lalu. Foto: Humas Polres Banjarbaru

bakabar.com, BANJARBARU - Melalui restorative justice, semua pelaku pengeroyokan diduga geng motor di Banjarbaru akhirnya dibebaskan.

Pengeroyokan terhadap korban berinisial MI terjadi di depan Indomaret Fresh atau dekat Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Banjarbaru, Kamis (23/5) lalu sekitar pukul 02.00 Wita.

Lantas berdasarkan hasil penyelidikan, polisi mengamankan 7 pelaku dengan 2 di antaranya masih di bawah umur.

Seiring proses yang berjalan, akhirnya terdapat permintaan dari kedua belah pihak untuk pelaksanaan restorative justice. Sebelumnya korban maupun pelaku sudah sepakat berdamai.

"Sudah terjadi perdamaian antara kedua belah pihak, baik pelapor maupun terlapor. Selanjutnya penyidikan pun dihentikan dengan alasan restorative justice," papar Kasat Reskrim Polres Banjarbaru, Iptu Zuhri Muhammad, Jumat (14/6).

"Namun demikian, bukan berarti tak terjadi peristiwa dan fakta. Justru telah ditemukan cukup bukti, sehingga pelaku sempat ditahan. Lantas melalui restorative justice, penyelesaian perkara dilakukan di luar pengadilan setelah syarat formil dan materiel terpenuhi," tegasnya.

Zuhri menjelaskan pengeroyokan tersebut bermula dari perkelahian antara satu lawan satu, sebelum semua anggota diduga geng motor ikut melakukan penganiayaan.

“Perkelahian itu diidentifikasi dilakukan anggota geng motor yang semula berkelahi satu lawan satu, tetapi diikuti pelaku lainnya. Akibatnya korban mengalami luka yang cukup parah," beber Zuhri.

"Selanjutnya kami juga meminta para orang tua untuk mengawasi lebih ketat kegiatan anak-anak mereka agar tidak tergabung dalam geng motor," tegasnya.

Sementara salah seorang perwakilan orang tua terlapor, juga menyampaikan permohonan maaf terhadap korban.

“Kami pihak orang tua dari anak-anak yang telah terlibat dalam tindakan pengeroyokan tersebut, menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya dan penyesalan mendalam kepada korban dan keluarga," ungkapnya.

"Diakui bahwa akibat kurang pengawasan, anak-anak kami telah terjerumus dalam perilaku yang tidak semestinya dan merugikan orang lain," tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner