bakabar.com, JAKARTA – Yogurt bukan makanan yang asing lagi di telinga kita. Apalagi hasil fermentasi susu ini cukup bagus dikonsumsi bagi mereka yang alergi susu. Soal manfaatnya tidak diragukan lagi, karena mengandung bakteri baik di dalamnya.
Namun masih belum banyak yang mengkonsumsi yogurt, terutama dengan rasa plain atau asam. Dan kebanyakan dari kita lebih senang dengan yogurt yang sudah ditambah dengan rasa manis dan aroma buah-buahan.
Nah, jika Anda ingin mencoba menurunkan tekanan darah juga asam urat, lebih baik konsumsi yogurt. Tapi kapan saat yang tepat untuk memakan yogurt untuk memaksimalkan manfaatnya? Dan berapa banyak? Berikut ulasannya.
Dikutip dari Daily Mail, makan yogurt sebagai hidangan pembuka sebelum makan, ternyata dapat meredakan peradangan, hipertensi dan meningkatkan kesehatan usus, dalam sebuah studi terbaru.
Para peneliti di University of Wisconsin-Madison bertanya kepada 60 wanita premenopause – setengah obesitas dan setengah berat badan normal – untuk makan 12 ons yogurt rendah lemak setiap hari.
Sementara itu, 60 lainnya mengonsumsi jumlah yang setara dengan camilan non-susu.
Mereka menemukan bahwa, pada mereka yang makan banyak daging dan karbohidrat, makanan pembuka yoghurt membantu menghilangkan radang yang disebabkan oleh lemak jenuh.
Penelitian ini adalah yang terbaru, untuk menunjukkan produk susu fermentasi seperti yogurt dan keju dapat memiliki efek transformatif pada kesehatan usus dan peradangan.
Baca Juga:5 Cara Menghilangkan Kumis Wanita yang Ampuh dan Aman
“Kami melihat efek langsung, selama sembilan minggu, dan kami berhipotesis bahwa ini akan membaik seiring waktu,” kata peneliti utama Dr Brad Bolling, seorang profesor ilmu makanan, kepada Daily Mail Online.
Peradangan kronis dikaitkan dengan obesitas, sindrom metabolik, penyakit kardiovaskular, dan penyakit lainnya. Peradangan dapat menjadi baik karena merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh bawaan, lini pertahanan pertama kita melawan penyakit dan cedera.
Obat anti-inflamasi seperti aspirin, naproxen, hidrokortison dan prednison dapat membantu mengurangi efek peradangan kronis. Tetapi masing-masing membawa risiko dan efek sampingnya sendiri.
Jadi selama dua dekade terakhir para ilmuwan telah melihat berbagai alternatif, terutama perawatan yang aman, lembut, dan jangka panjang. Yogurt, kata Dr Bolling, tampaknya menjadi produk susu paling menjanjikan untuk melawan peradangan berbahaya.
Yogurt dibuat dengan memasukkan susu dengan bakteri ‘baik’, menyebabkannya memfermentasi. Bakteri hidup ini merangsang bakteri ramah usus, dan menekan bakteri berbahaya.
Dr Bolling mengakui bahwa, penelitiannya tidak mengeksplorasi jumlah yang lebih tinggi dari 12 ons yogurt sehari (sekitar 300 kalori), karena itu sedikit lebih dari setengah porsi harian yang direkomendasikan untuk susu di Amerika Serikat.
Penelitian ini juga tidak mengidentifikasi senyawa mana dalam yogurt, yang bertanggung jawab atas pergeseran biomarker, yang terkait dengan efek kesehatan atau bagaimana mereka bertindak dalam tubuh.
Baca Juga:Mengkonsumsi Kopi dapat Mencegah Penyakit Parkinson
Sumber: Vivanews
Editor: Syarif