bakabar.com, PARINGIN - Masyarakat dari berbagai daerah mulai berdatangan untuk menghadiri haul Datu Kandang Haji di Desa Teluk Bayur, Kecamatan Juai, Balangan, Minggu (12/11).
Jalan menuju kubah pun mulai dipadati jamaah sejak pukul 16.00 Wita. Selanjutnya mereka mengisi halaman kubah untuk menghadiri haul yang dipimpin KH Asmuni atau Guru Danau.
Jemaah yang mengikuti haul juga tidak perlu khawatir kehausan atau kelaparan Penyebabnya sejumlah desa di Balangan, terutama Kecamatan Juai, membuka rest area dan membagikan makanan gratis.
"Hampir setiap tahun kami membagikan makanan gratis untuk jemaah haul yang datang dari berbagai daerah," papar Riza, salah seorang relawan di Desa Sirap.
Dalam manakib disebutkan Datu Kandang Haji yang juga memiliki nama Datu Surya Sakti Mangku Alam atau Patih Bantar Alam, diperkirakan hidup sekitar abad ke-17.
Datu Kandang Haji memiliki saudara kandung bernama Datu Intil, serta saudara sepupu seperti Datu Limpai Susu, Ayamah, Gragampa Alam, Surya Tadung Wani, Satia Karsa, Palumbaran, Tamiyang dan Dayang Marak.
Kehidupan mereka berjalan harmonis, hingga suatu hari terjadi perselisihan yang menyebabkan Datu Kandang Haji. Lantas dalam pengucilan, Datu Surya Sakti Mangku Alam mendapat hidayah dari Allah SWT untuk memeluk Islam.
Mengingat pemeluk Islam masih sedikit, Datu Surya Sakti Mangku Alam memperdalami agama kepada para ulama atau wali-wali, sebelum menuntut ilmu ke Makkah dalam waktu yang lama.
Diriwayatkan Datu Kandang Haji menuntut ilmu di Makkah selama kurang lebih 50 tahun, lalu kembali ke kampung halaman untuk menyebarkan agama Islam, khususnya di daerah pedalaman Kalimantan bagian utara.
Semasa hidup Datu Kandang Haji telah membangun Masjid Al Mukarramah di Desa Bangkal, Masjid Jannatul Ma’wa di Desa Buntu Karau dan Masjid Siraajul Huda di Desa Paran.