Religi

Masuk Awal Puasa Ramadan, Ingat Amalan Abah Guru Sekumpul Ini

apahabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah resmi menetapkan awal bulan Ramadan 1443 H jatuh pada hari Minggu (3/4)…

Featured-Image
Ilustrasi Puasa. Foto-Net

bakabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah resmi menetapkan awal bulan Ramadan 1443 H jatuh pada hari Minggu (3/4) besok.

Adapun sejumlah amalan saat memasuki bulan suci Ramadan yang dari almarhum Syekh Maulana Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau biasa disebut Abah Guru Sekumpul yang dilansir dari laduni.id, Sabtu (2/4).

Abah Guru Sekumpul, Guru Bangil (Guru Syarwani Abdan) pernah berkata; “Siapa saja yang membaca Surah Al-Fath (Innaa Fatahnaa) dari ayat pertama sampai habis sebanyak 3x di awal malam bulan Ramadhan (1 Ramadhan), insya Allah dipeliharakan Allah ta’ala dari bala musibah selama 1 Tahun di tahun itu dan Allah meluaskan rezkinya serta Allah berikan ketenangan dalam hidup.”

Abah Guru Sekumpul juga pernah memaparkan amalan agar tidak merasa haus saat menjalani puasa bulan Ramadan.

“Lamun (apabila) nyawa (kamu) nang’ae bulan puasa itu supaya (agar) kada (tidak) marasa kahausan, imbah (sehabis) sahur ambil banyu (air) putih sacangkir lalu baca surah al-Kautsar 7x tiupkan kabanyu putih tadi lalu minum banyunya bagiakan lawan kulawarga atau lawan anak bini (istri), fadhilatnya (manfaatnya) insya Allah kada marasa haus mulai sahur sampai handak (hingg) babuka karna minum banyu tadi sama lawan minum talaga Kautsar kada marasa haus. Unda (aku) dipadahi (dikasih tahu) guru bangil nang kaitu (seperti itu) jua guru bangil manggawi (mengerjakan),” ujar Guru Sekumpul.

Dalam kitab Imdad ditulis bahwa salah satu doa Abah Guru Sekumpul sehabis sholat witir adalah membaca laa ilaaha illallaahul haliimul kariim, subhaana rabbis samaawaatis sab’i wa rabbil ‘arsyil ‘azhiim.

Fadhilahnya, diriwayatkan oleh Ibnu Abbas sebuah hadits,

"Barangsiapa mengucapkan “laa ilaaha illallaahul haliimul kariim, subhaana rabbis samaawaatis sab’i wa rabbil ‘arsyil ‘azhiim wal hamdu lillahi robbil alamin” sebanyak tiga kali, ia seperti orang yang mendapatkan Lailatul Qadar. Maksudnya, barangsiapa mengucapkan kalimat tersebut pada malam yang diduganya Lailatul Qadar padahal malam itu bukan Lailatul Qadar dan ia melakukan amal solih pada malam itu maka nilai amalnya sama seperti bila dilakukan pada Lailatul Qadar.

Laa ilaaha illallaahul haliimul kariim, subhaana rabbis samaawaatis sab’i wa rabbil ‘arsyil ‘azhiim wal hamdu lillahi robbil alamin.

Artinya: Tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah Yang Maha Penyantun lagi Maha Mulia, Maha Suci Tuhan tujuh lapis langit dan Tuhan Arsy yang agung.

Semoga di bulan Ramadan yang mulia ini, kita dapat mengamalkan amalan yang telah ditunjukkan Abah Guru Sekumpul tersebut.



Komentar
Banner
Banner