bakabar.com, JAKARTA - Massa aksi 411 tiba di Kawasan Patung Kuda usai melakukan long march dari Masjid Istiqlal, Jakarta. Massa aksi melantunkan sholawat berjamaah dipandu orator di atas mobil komando.
Titik Kumpul
Sebelumnya, para massa aksi berkumpul terlebih dahulu di Masjid Istiqlal untuk menunaikan ibadah salat Jumat. Setelahnya, mereka berjalan menuju kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (4/11).
Adapun elemen massa aksi 411 yang hadir dalam demo ini meliputi elemen massa PA 212, Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR).
Baca Juga: Polda Turunkan Pasukan Basmalah dan Asmaul Husna, Antisipasi Ricuh Aksi 411
Kemudian, Front Persaudaraan Islam, IKB UI, pejabat, 411, Juklak, FMS, GBN, KPIB, ARM, dan Bang Japar. Diperkirakan massa sekitar 750 orang.
Ijazah Palsu
Untuk diketahui, dalam aksi itu akan menyampaikan beberapa tuntutan. Di antaranya adalah meminta agar pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Selain itu, mendesak Presiden Joko Widodo untuk mundur dari jabatannya. Sebab, sebelumnya beredar kabar soal ijazah pendidikan Jokowi yang diduga palsu.
Ketua PA 212 Slamet Maarif mengatakan sampai saat ini pihak Istana Negara belum bisa membuktikan keabsahan ijazah Jokowi.
Baca Juga: Unjuk Rasa 411 Ratusan Orang 'Turun', Ini Daftar Jalan Alternatif
"Fair saja ya, sampai saat ini belum ada tanggapan dan jawaban dari Istana ataupun Presiden yang sampai saat ini belum bisa menunjukkan ijazah SD, SMP, dan SMA sampai perguruan tingginya," ucap Slamet di Jakarta, Jumat (4/11).
Buntut dari aksi itu pun, Polda Metro Jaya menurunkan pasukan Basmalah dan Asmaul Husna guna antisipasi terjadinya kericuhan akibat aksi 411 di Patung kuda, Jakarta Pusat.
"Kami dari Polda Metro Jaya hadir di sini, hadir untuk menjaga dan mengawal kegiatan penyampaian pendapat di muka umum, kami mengimbau saudara-saudara ku sekalian, mari kita lakukan kegitan ini dengan tertib dan menjaga keamanan ketertiban," lanjutnya.