Bank Kalsel

Maraknya Kebocoran Data, Bank Kalsel Jamin Lindungi Nasabah

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong program meningkatkan literasi keuangan masyarakat di era digital.

Featured-Image
Bank Kalsel mengadakan acara Sarasehan dalam Media Gathering dengan tema Kejahatan Perbankan Digital: Lindungi Datamu, Amankan Uangmu, di Avanta Hotel, Yogyakarta, Jumat (28/7). Foto-apahabar.com/Amrullah

bakabar.com, BANJARMASIN - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong program meningkatkan literasi keuangan masyarakat di era digital.

Hal ini lantaran maraknya kejahatan melalui digital seiring dengan perkembangan teknologi saat ini.

Mengenai hal tersebut, Bank Kalsel mengadakan acara Sarasehan dalam Media Gathering dengan tema "Kejahatan Perbankan Digital: Lindungi Datamu, Amankan Uangmu".

Kegiatan itu berlangsung di Aveta Hotel, Jalan Malioboro Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jumat, (28/7).

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 9 Kalimantan, Darmansyah, menjelaskan berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia.

"Tahun 2022–2023 mencapai 215,63 juta orang di antaranya 78,19% dari total populasi penduduk Indonesia," ujarnya kepada awak media.

Baca Juga: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Datang ke Kalsel : Kita Saling Belajar

Baca Juga: Sempat Mendarat Darurat di Pangkalan Bun, Heli BNPB Tiba di Kalsel

Sementara itu, ia juga mengungkapkan terdapat jarak yang besar antara literasi keuangan dan inklusi keuangan.

“Inklusi keuangan telah mencapai 85,10% sedangkan tingkat literasi baru mencapai 49,68%,” katanya.

Hal ini menandakan sebagian masyarakat yang menggunakan produk dan layanan keuangan masih belum memiliki pemahaman, karena menimbulkan risiko menggunakan produk keuangan yang tidak sesuai dengan semestinya.

Kemudian, Darmansyah membeberkan berbagai macam tindak kejahatan digital perbankan, salah satunya Social Engineering (soceng).

“Soceng menggunakan teknik manipulasi psikologis, untuk memengaruhi pikiran korban melalui berbagai cara dan media secara persuasive,” ungkapnya.

Darmansyah juga memberikan cara untuk menghidari hal- hal yang tidak dinginkan kepada masyarakat.

“Cara menghindarinya adalah jaga kerahasiaan data pribadi. Jangan posting data pribadi di medsos, waspada, banyak orang mengaku pihak bank menanyakan data pribadi, cek keaslian telepon-media sosial-email-website perbankan, aktifkan notifikasi transaksi,”tuturnya.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Kalsel, Fachruddin, mengungkapkan pihaknya membentuk tim khusus untuk penanganan kejahatan siber.

"Sudah kita siapkan, Insyaallah segera bisa berjalan dan di internal kami juga digalakkan, termasuk sosialisasi," tutup Fachruddin.

Editor


Komentar
Banner
Banner