bakabar.com, MARTAPURA – Kejuaraan olahraga Paman Birin Cup menggelar lomba memancing untuk kedua kalinya. Lewat ajang Mamair (Maunjun Pair), ribuan pemancing berkompetisi untuk merebutkan hadiah jutaan rupiah.
“Kita laksanakan untuk menyalurkan bakat memancing mereka, dari semua penjuru wilayah ramai-ramai datang ke sini,” ungkap Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Kalimantan Selatan, Syamsir Rahman kepada apahabar. com di sela perlombaan.
Setelah ramai munculnya para pemancing dadakan di tengah pandemi saat ini, Gubernur Sahbirin Noor, kata dia, berinisiatif menggelar perlombaan ini. Mamair atau ‘Maunjun Pair’ berarti menangkap ikan secara tradisional dengan menggunakan batang bambu sebagai alat pancingnya.
“Pak Gubernur melihat ramainya para pemancing dadakan saat ini. Maka dari itu kita himpun bersama dengan tokoh setempat seperti Camat, Kepala Desa, Ketua RT hingga pasukan pengaman seperti Babinsa, Bhabinkamtibmas termasuk warga sekitar, ” bebernya.
Lomba Mamair ini digelar di pondok alam roh 8, desa sungai batang rt. 001 kecamatan Martapura Barat kabupaten Banjar. Ada 3 kategori utama yang diperebutkan yaitu berdasarkan berat ikan, jumlah ikan dan berat ikan Toman.
Baca Selengkapnya di Halaman Selanjutnya:
Melihat antusias peserta, Pemprov Kalsel juga menambahkan kategori khusus yaitu untuk ikan terkecil dan pemancing disabilitas.
“Jadi yang paling kecil pun tetap dapat hadiah. Inilah bentuk kebersamaan kita, ” ujarnya
Syamsir mengatakan, perlombaan memancing akan diagendakan secara rutin pada tahun mendatang. Selain ikan Gabus dan Toman, tidak menutup kemungkinan ikan yang lain juga akan dilombakan.“Kalau hari ini ada Haruan (Gabus) dan Toman. Padahal di situ juga ada Sepat Siam, bisa jadi akan kita lomba kan lagi nanti, ” pungkasnya
Ketua pelaksana kegiatan perlombaan, Muhammad Asfi menambahkan, acara ini digelar dari pukul 12-4 sore. Perlombaan dilakukan di tengah area persawahan sepanjang 8 kilometer dengan terbagi menjadi 2 jalur.
“Syaratnya tidak boleh membawa wadah dan menggunakan pancingan tradisional, bukan yang fiber, ” bener Asfi.
Peserta diwajibkan mematuhi protokol kesehatan dengan saling menjaga jarak dan menggunakan masker. Menariknya, karena tidak ada batasan jumlah peserta, perlombaan memancing ini juga diramaikan oleh peserta perempuan meskipun hanya satu orang.
“Peserta yang terjauh ada dari Balangan. Kemudian ada juga perempuan yang ikut mendaftar, ” tutupnya.
Editor: Muhammad Bulkini