bakabar.com, BANJARMASIN – Kota Banjarmasin makin berupaya keras mendorong kawasan wisata sungai sebagai ikon daerah.
Sejumlah fasilitas penunjang wisata sungai, seperti pembuatan shelter air atau halte air telah dibangun.
Saat ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarmasin membangun 2 halte air.
Lokasinya berada di Kelurahan Sungai Lulut, Kecamatan Banjarmasin Timur, dan Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara.
Pembangunan shelter air telah dilakukan. Dishub Banjarmasin menargetkan Desember nanti sudah bisa difungsikan.
“Keduanya dibangun pada awal September kemarin,” ujar Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Sarpras) Dishub Banjarmasin, Erwin Rifansyah, Minggu (01/11).
Kegunaan shelter air bisa dimanfaatkan motoris kelotok atau perahu mesin lainnya saat hendak sandar, menurunkan barang atau penumpang.
Intinya, Pemkot Banjarmasin berupaya memberikan kenyamanan kepada warga yang ingin melakukan aktivitas atau hanya sekadar liburan susur sungai tiap akhir pekan.
“Nanti warga yang menggunakan perahu atau kelotok yang berjualan di sekitar Pasar Sungai Lulut bisa dengan nyaman menyandarkan kelotoknya di sana,” bebernya.
Erwin menjelaskan pembangunan shelter air yang berada di Kelurahan Sungai Lulut berbentuk huruf T itu menggunakan dana dari APBD Kota Banjarmasin sebesar Rp 197.238 juta.
Sementara shelter air di Kelurahan Sungai Jingah dibangun dengan bentuk L dengan anggaran sebesar Rp 195.693 juta.
Lebih lanjut, kedua bangunan yang saat ini tengah dalam masa pengerjaan itu bukan bangunan liar.
Namun itu merupakan bangunan milik Pemko Banjarmasin yang dibuat agar memberikan kenyamanan warga pengguna alat transportasi air.
Lebih jauh Erwin menjelaskan, kedua shelter air tersebut nantinya akan dijadikan salah satu dermaga kelotok wisata yang membawa para wisatawan menyusuri sungai di Kota Banjarmasin dan ke Pasar Terapung.
“Dishub akan bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banjarmasin agar bisa memaksimalkan fungsi dari fasilitas umum milik Pemerintah Kota Seribu Sungai ini,” jelas Erwin
Pihaknya menargetkan kedua proyek pembangunan shelter air tersebut bisa selesai sebelum tanggal 1 Desember 2020.
“Jika sudah selesai, nantinya akan kita koordinasikan kepada pihak kecamatan dan keluruhan setempat untuk mengelola dan merawat shelter air itu. Seperti pengelolaan parkir dan lain sebagainya,” pungkasnya.
Sejak siring Menara Pandang di Jl Piere Tendean, Banjarmasin, dibangun, banyak kelotok sandar di sana, membawa wisatawan.
Wisatawan yang datang tak hanya dari Banjarmasin, namun juga dari luar kota dan pulau Kalimantan. Bahkan, ada yang dari manca negara.
Mereka datang hanya untuk menikmati wisata susur sungai di Banjarmasin.