bakabar.com, BANJARMASIN - Tim Badan Peanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) berhasil mengevakuasi korban tertindih dinding beton di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 6 Banjarmasin, Jumat (19/01/2023) malam.
"Kita berhasil melakukan evakuasi memakan waktu kurang lebih satu jam," ujar Kordinator Lapangan BPBD Kota Bajarmasin Akhdiat Yosida kepada bakabar.com di lokasi kejadian.
Saat berhasil di evakuasi, kata Yosida, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. "Setelah kita membongkar bangunan itu, korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa dengan posisi tertelungkup," katanya.
Selama evakuasi, ia mengungkapkan, pihaknya sempat mengalami kendala. Sebab korban tertindih bangunan beton yang diduga berat ratusan kilo.
"Tadi kita sempat ada keraguan untuk mengevakuasi korban. Setelah kita cek, ada rongga untuk mengevakuasi, lalu kita kodam (palu besar)," imbuhnya.
Ia menyebutkan, Indikasi robohnya bangunan tersebut disebabkan ingin direnovasi dari pihak sekolah.
"Bangunan ini mau di renovasi. Jadi bangunan ini ambruk dari atas," jelasnya.
Usai dievakuasi, korban langsung dilarikan ke kamar Jenazah Rumah Sakit Ulin Banjarmasin.
Diberitakan sebelumnya, dinding beton di SMPN 6 Banjarmasin ambruk, Jumat (19/1) sekitar pukul 18.30 Wita. Seorang buruh bernama Mulyadi meninggal dunia akibat terjepit dinding beton.
Peristiwa pada sekolah negeri di Jalan Kampung Melayu, Kelurahan Melayu, Banjarmasin Tengah itu menyedot perhatian masyarakat.
"Dia (Mulyadi) pekerja bangunan di sini. Mungkin Mulyadi berteduh di bangunan itu menunggu redanya hujan," ucap Agus kepada bakabar.com di lokasi kejadian.
Agus mengatakan, saat itu dirinya sedang berada di kelas. Tak lama, beberapa buruh menghampirinya untuk meminta tolong bahwa ada orang terjepit bangunan.
"Saat saya cek, tubuh paman Mulyadi itu sudah terjepit dengan bangunan itu," katanya.
"Sepertinya satu orang saja tertindih, tidak ada lagi karena buruh lainnya ke kelas saya meminta tolong," tambahnya.