Kalsel

Macet-Mati Total Distribusi Air Bersih di Alalak, Simak Penjelasan PDAM Bandarmasih

apahabar.com, BANJARMASIN – PDAM Bandarmasih terus bekerja mencari penyebab berkurangnya tekanan air hingga mati total untuk…

Featured-Image
Warga Alalak Banjarmasin mengeluhkan distribusi air bersih yang mati total. Foto-dok/apahabar.com

bakabar.com, BANJARMASIN - PDAM Bandarmasih terus bekerja mencari penyebab berkurangnya tekanan air hingga mati total untuk pelanggan di Alalak Tengah dan sebagian Utara, Kota Banjarmasin

Direktur Operasional PDAM Bandarmasih, Ir H Supian turun tangan untuk mencari akar permasalahan keluhan warga di sana hingga larut malam.

Bahkan, pihaknya rela berjalan kaki menelusuri pipa kalau ada yang mengalami kebocoran.

"Mohon maklum, karena sudah kelelahan, maka pukul 22.00 Wita tadi tim kami istirahat dulu. Kembali akan dilanjutkan pada besok pagi," ujarnya.

Hasilnya, sudah ada progres atau kemajuan yang dilakukan oleh Tim penanganan pelanggan di Alalak Tengah.

"Atas usaha rekan-rekan mengarahkan tekanan dan beberapa koneksi pipa sehingga pada jembatan di RT 8 airnya sudah mengalir pada jam 17.30 Wita dan selanjutnya akan terus berupaya untuk RT lainnya," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Senior Manager Transmisi dan Distribusi Walino menyebutkan bahwa Alalak Tengah dan sebagian Utara memang wilayah pelayanan paling ujung dan kritis.

Wilayah tersebut ujung dan kritis berarti ketika ada permasalahan atau perbaikan pipa, maka wilayah itulah akan menjadi area yang terkena dampaknya duluan atau paling pertama yang mengalami macet air.

Pengembaliannya paling terakhir atau yang paling lama airnya akan mengalir normal seperti semula.

Tekanan air di enam RT di Kelurahan Alalak Tengah mulai dari RT 15, 14, 13, 12, 11 dan 10 mengalami penurunan atau macet.

Menangani kemacetan air ini, PDAM Bandarmasih sudah menindaklanjuti dan memberikan sementara mengirimkan mobil tangki bagi wilayah-wilayah terdampak.

Berikutnya, tim TRD mengevaluasi jaringan, harus dioptimalkan, yang mana standarnya yakni pipa sekunder ke tersier, namun kenyataan di lapangan ternyata masih ada beberapa pipa tersier ke tersier.

Contohnya kemarin malam, ada pengerjaan pemindahan pipa yang mulanya tersier ke tersier, dipindahkan dari enam ke dua.

"Yang sebelumnya tidak mengalir sama sekali alhamdulillah sudah mulai ada perkembangan, sudah mengalir. Ini langkah-langkah yang sudah dilaksanakan," jelasnya.

Langkah selanjutnya yang lebih besar, PDAM Bandarmasih akan memanajemen tekanan, meratakan DMA, District Meter Area atau wilayah kecil satu ke yang lain sehingga tidak ada yang terlalu dominan dan tidak ada yang terlalu ketinggalan. Namun, karena sifatnya jaringan, agar sama persis tentu terdapat kesulitan.

Walino menjelaskan pada Jumat lalu (05/11), pihaknya sudah menurunkan 20 orang yang dibagi masing-masing dua orang perkelompok.

Sudah terdapat asumsi, sebab empat bulan yang lalu di wilayah yang sama terjadi kasus yang serupa, setelah dibenahi jaringannya, distribusinya relatif lebih bagus.

"Tetapi empat bulan kemudian, seminggu yang lalu, tiba-tiba ngedrop sehingga kita mengambil kesimpulan ada sesuatu, ada kebocoran di jaringan," ujarnya.

Dari penelusuran 10 tim yang disebar, ditemukan 18 titik kebocoran. Hal ini sangat berarti bagi wilayah yang kritis. Begitu ditemukan langsung ditangani oleh tim Posko Perbaikan 24 jam, dari yang semula 18 titik kini tersisa dua.

"Masih kita kejar hari ini, memang sumbernya, ada indikasi itu air kita tetapi titik tepatnya masih dicari," ucapnya.

Di wilayah RT 1, pipa yang mendistribusikan untuk pelanggan justru memberi ke pipa yang berada di gang, yang mana dimensinya sangat terpasang. Walino berharap ke depan setelah pipa terpasang sesuai kaidahnya maka pendistribusian akan lebih optimal. Berikutnya ada perbaikan penggantian pipa lama yang sudah dalam dan dari analisis ada kehilangan air di situ.

"Dari ini kalau sudah terselesaikan, debit air yang hilang di situ kita proyeksikan cukup untuk wilayah yang macet ini," terangnya.

Untuk perbaikan skala besar masih on progress di HKSN, penggantian pipa 6 inci atau 160 dan pipa 3 inci atau 130, dilakukan bertahap hari ini proses interkoneksi pipa, selanjutnya pindah boring baru setelah itu pindah interkoneksi.

Walino menjelaskan Interkoneksi pipa lama harus mati dan tidak ada lagi air mengalir, sehingga kebocoran bisa dikendalikan, air yang diselamatkan bisa didistribusikan ke Alalak Tengah dan sebagian Utara.

Penyebab kebocoran pipa sangat variatif tidak hanya disebabkan oleh umur pipa, Walino menyebutkan secara kebetulan pipa PDAM Bandarmasih sudah mencapai kedalaman lebih dari dua meter, sehingga apabila terjadi kebocoran tidak sampai di permukaan.

"Susah kita cari secara visual, mencari langsung dengan ini derah kita agak kesulitan," ucapnya.

Walino menerangkan, dua hari yang lalu tekanan di wilayah RT 2 cukup kencang, lalu di RT 1 mulai berkurang, di RT 15 ada yang baru dapat mengalir air di pagi hari dan seterusnya macet.

"Artinya wilayah yang bermasalah sudah terisolasi, akhirnya teman-teman kita sebar dan dapat kebocoran yang bervariasi, pipa primer, sekunder, bahkan valve ada di situ," jelasnya.

Untuk target penyelesaian sendiri, Walino menjelaskan penggantian pipa lama hari ini on progress interkoneksi, karena pindah boring sudah cukup lumayan dan lokasi yang cukup padat sehingga diharapkan dapat selesai satu bulan ke depan dan bisa menutup pipa yang lama baru setelahnya akan dievaluasi kembali.

Terkait dispensasi sendiri, Walino menjelaskan jumlah yang dibayarkan pelanggan sesuai dengan jumlah yang terbaca di meter, artinya apabila yang terpakai 1 kubik, maka di meter pun akan dibaca sebesar 1 kubik dan sebesar itulah yang akan dibayar pelanggan.

Untuk saat ini dispensasi yang diberikan kepada pelanggan ialah air tangki yang diberikan secara gratis. Mobil tangki diberikan sesuai keperluan.

Dengan komitmennya, Walino menepis isu adanya "dianaktirikan" atau "pilih kasih".

Ia menjelaskan kebetulan di gang sebelahnya sudah ditindak lanjuti dengan interkoneksi pipa sekunder ke tersier, namun entah bagaimana di wilayah tersebut masih macet sehingga diambil kesimpulan pipanya belum sekunder ke tersier.

Walino menjelaskan lagi hal tersebut akan dikerjakan malam in juga dikarenakan hujan dan wilayah yang padat lalu lintas, maka demi menjaga kenyamanan semua akan dikerjakan sehabis isya.

"Insya Allah malam ini ada penambahan lagi interkoneksi di situ, sehabis isya dikerjakan dalam rangka meningkatkan tekanan, paling tidak ini jangka pendeknya membenahi jaringan, lalu jangka panjangnya setelah penggantian pipa lama selesai kehilangan bisa dikendalikan, insya Allah akan mempercepat wilayah yang terdampak ini," jelasnya.

Walino juga menyebutkan tim PDAM Bandarmasih sendiri sudah menemui warga di wilayah terdampak secara langsung, bertegur sapa dan mendengarkan keluhan-keluhan warga sekitar.

"Dengan acil, paman, semua kami berdiskusi, kami dengarkan keluhannya, masukannya. Ini sudah rutinitas yang kami lakukan," pungkasnya.



Komentar
Banner
Banner