Pemkab Barito Kuala

Luput dari Kawasan Strategis Kalsel, Bupati Batola Isyaratkan Terus Berjuang

apahabar.com, MARABAHAN – Meski akan berdampak terhadap program nasional Food Estate, rencana pembangunan Jembatan Tabukan-Dadahup di…

Featured-Image
Bupati Batola, Hj Noormiliyani AS, berdialog singkat dengan Wagub Kalsel, H Muhidin, serta Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, dan Bupati Tanah Bumbu, H Zairullah Azhar, seusai Musrenbang RKDP Kalsel 2023. Foto: Prokopimda Batola

bakabar.com, MARABAHAN – Meski akan berdampak terhadap program nasional Food Estate, rencana pembangunan Jembatan Tabukan-Dadahup di Barito Kuala, luput dari Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kalimantan Selatan 2023.

Penyusunan RPKD Kalsel dilakukan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di Gedung Idham Chalid Setdaprov Kalsel, Rabu (13/4).

Bertema penguatan daya saing SDM untuk meningkatkan perekonomian berkelanjutan, Musrenbang RKPD 2023 tersebut dibuka Gubernur H Sahbirin Noor.

Berhadir pula Wakil Gubernur Kalsel, H Muhidin, Ketua DPRD Kalsel, Supian HK, serta seluruh walikota dan bupati.

Diketahui dalam RKPD 2023, Pemprov Kalsel berencana mengembangkan beberapa kawasan strategis sebagai pusat pertumbuhan perekonomian baru.

Mulai dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), kawasan industri, kawasan metropolitan perkotaan, kawasan pariwisata dan kawasan geopark.

“Kawasan-kawasan itu akan didukung infrastruktur pendukung, sehingga Kementerian atau yang mewakili dapat memprogramkan kegiatan yang mendukung pengembangan kawasan tersebut,” harap Sahbirin.

Adapun program utama RKPD Kalsel yang dipaparkan Gubernur adalah pembangunan infrastruktur konektivitas internal, sekaligus mendukung perkuatan akses ke Ibu Kota Negara (IKN) dan Food Estate di Kalimantan Tengah.

Pembangunan konekvitas itu akan menghubungkan pelabuhan ekspor impor di Batulicin melalui jalan lintas Banjarbaru-Batulicin, Bandara Syamsudin Noor dan Jembatan Kalimantan-Pulau Laut.

Kemudian pembangunan rel kereta Api Tanjung-Banjarmasin sebagai moda alur logistik antar kawasan-kawasan perekonomian.

Selanjutnya pembangunan infrastruktur pendukung pengendalian bencana banjir dan ketahanan pangan, seperti pembangunan Bendungan Riam Kiwa.

Juga Bendungan Kusan yang berfungsi sebagai penanggulangan banjir, sekaligus mengairi persawahan dengan luasan sekitar 18 ribu hektare dan tampungan layanan air baku sebesar 500 liter/detik.

Itu masih ditambah pengendali banjir dan kolam retensi di Hulu Sungai Tengah sebagai upaya meminimalisir banjir yang sering terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito.

RKPD Kalsel juga berusaha menanggulangi kekumuhan yang terjadi di kawasan perkotaan melalui pembangunan rumah susun Banjarbakula, pengembangan kawasan TPA regional, serta pemenuhan air bersih dan sanitasi di pedesaan.

Jembatan Tabukan-Dadahup

Terkait paparan tersebut, hampir dipastikan rencana pembangunan Jembatan Tabukan-Dadahup tidak masuk dalam RKPD Kalsel 2023.

Padahal untuk merealisasikan jembatan yang sudah lama diidamkan, Batola membutuhkan dukungan Pemprov Kalsel. Salah satunya disebabkan anggaran pembangunan yang diestimasi mencapai Rp700 miliar.

Pun dari segi manfaat, Jembatan Tabukan-Dadahup memiliki potensi lebih strategis dalam pengembangan Food Estate di Kapuas, Kalteng.

“Melihat paparan RKPD Kalsel 2023, arah pembangunan lebih banyak ke timur,” ungkap Bupati Batola, Hj Noormiliyani AS, seusai Musrenbang RKPD.

“Mungkin ini berkaitan dengan perpindahan ibu kota provinsi dari Banjarmasin ke Banjarbaru. Namun Batola sebagai lumbung pangan, harus tetap menjadi prioritas pembangunan,” imbuhnya.

Meski demikian, Noormiliyani tetap bertekad agar program-program kabupaten bisa diakomodir dalam RKPD Kalsel.

“Batola bersama-sama kabupaten lain yang tidak masuk dalam kawasan strategis pembangunan 2023, akan sama-sama berjuang,” tegas Noormiliyani.

Hubungkan Kalsel dan Kalteng, Jembatan Tabukan-Dadahup Lampaui Ongkos Pembangunan Jembatan Alalak



Komentar
Banner
Banner