bakabar.com, JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyoroti dua indikator yang menjadi rapor merah pemerintahan Joko Widodo.
Dalam hasil survei terdapat 10 indikator yang dinilai dalam penentuan tingkat kepuasan publik. Adapun indikatornya dibagi menjadi lima aspek kehidupan nasional dan lima pemasalahan penting dan mendasar publik.
Peneliti LSI Ardian Sopa mengatakan terdapat dua indikator yang dinyatakan sebagai rapor merah dalam aspek permasalah penting dan mendasar publik, yaitu pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat dan masalah lapangan kerja.
"Ada dua rapor merah yang memang angka di atas 50 persen pada penilaian semakin berat atau sulit di dapat, apa saja indokator yang menjadi rapor merah Jokowi, yaitu pada pemenuhan kebutuhan pokok, kemudian pada isu pemenuhan lapangan pekerjaan," kata Ardian dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (15/8).
Ardian mengatakan bahwa kedua indikator tersebut memiliki presentase lebih dari 50 persen yang menyatakan kurang puas dengan kinerjanya.
"Masing - masing persentase sebesar 61,6 persen menyatakan semakin berat/sulit di dapat untuk kebutuhan pokok dan 60,6 persen menyatakan semakin berat/sulit di dapat untuk pemenuhan lapangan kerja," ujarnya.
Ardian menyatakan dari kedua isu tersebut dapat diartikan bahwa masyarakat saat semakin berat untuk memenuhi kebutuhan pokok dan semakin sulit untuk mendapat pekerjaan.
"Karena masyarakat merasa bahwa semakin berat atau sulit di dapat untuk memenuhi kebutuhan pokok dan semakin berat atau sulit untuk mendapat pekerjaan, dan keduanya memiliki persentase diatas di atas 50 persen," tutupnya. (GABID)
