bakabar.com, MARTAPURA – Setelah bencana kekalahan telak dari Semen Padang, Barito Putera pelampiasan ketika menjamu PSM Makassar di Stadion Demang Lehman, Rabu (11/12) malam.
Kekalahan dari Semen Padang menjadi pukulan telak untuk Barito yang masih berusaha menghindari zona degradasi. Dengan 3 pertandingan tersisa, mereka setidaknya mengais 5 poin untuk menempati peringkat 15 atau lebih.
Untungnya Laskar Antasari masih bisa menentukan nasib sendiri, sehingga kemenangan atas PSM menjadi harga mati.
“Kekalahan dari Semen Padang memang sedikit mengganggu mental kami, mengingat 6 pertandingan sebelumnya dilalui dengan bagus,” cetus pelatih Djajang Nurjaman, Selasa (10/12).
“PSM sendiri merupakan klub papan atas yang memiliki materi pemain andal di setiap lini. Mudahan kami bisa bermain lebih baik, karena kondisi mental pemain juga berangsur pulih,” lanjutnya.
Peluang Barito menekuk PSM sebenarnya terbuka lebar. Si Juku Eja merupakan satu-satunya klub di Liga 1 2019 yang belum pernah menang di markas lawan. Dari 15 tandang, PSM menelan 12 kekalahan dan 3 imbang.
Pun PSM terkesan kehilangan determinasi dan motivasi. Selain kehilangan sejumlah pilar akibat cedera, posisi yang relatif aman di peringkat 8 klasemen dan tiket Piala AFC di tangan, diyakini memberi pengaruh.
Untuk meladeni Barito, PSM memiliki lubang di pertahanan. Seharusnya menjadi pengganti sepadan untuk Abdul Rahman yang masih cedera, Hasim Kipuw malah terkena akumulasi kartu.
Sementara lini tengah PSM terlihat kurang aktraktif, setelah Wiljan Pluim pulang ke Belanda untuk penyembuhan cedera.
Sedangkan di barisan depan, Amido Balde dan Ferdinand Sinaga tidak lagi mencetak gol dalam 4 pertandingan terakhir.
“Kami hanya sering kehilangan fokus dan konsentrasi, sehingga membuat kesalahan sendiri, terutama di pertandingan tandang,” tukas pelatih Darije Kalezic.
“Bermain away melawan Barito, saya berharap semua pemain menjalankan instruksi. Barito juga dalam tekanan harus memenangi pertandingan, menyusul kekalahan dari Semen Padang yang menjadi kejutan besar,” tambahnya.
Di sisi lain, Barito masih tanpa Muhammad Riyandi dan Evan Dimas yang belum pulang dari SEA Games 2019. Rizky Rizaldi Pora dan Cassio de Jesus juga sedang bergulat dengan cedera.
Beruntung Donni Monim dapat dipastikan kembali bermain. Sebelumnya kondisi bek tengah ini sempat diragukan, setelah mengalami kram kontra Semen Padang.
Dipastikan kekalahan telak dari Semen Padang menjadi pembelajaran berharga agar Barito tidak lebih dulu kebobolan di menit-menit awal.
Terlebih PSM juga menginginkan kemenangan tandang perdana, sebelum menutup musim di Stadion Si Jalan Harupat melawan Persib Bandung.
Pertandingan pekan 32 Liga 1 2019 ini disiarkan live streaming melaluividio.commulai pukul 19.30 Wita.
Link Live Barito Putera vs PSM Makassar
Rekor 5 Pertemuan Terakhir
14/08/2019 PSM Makassar 2-1 Barito Putera
13/09/2018 PSM Makassar 1-1 Barito Putera
16/04/2018 Barito Putera 2-1 PSM Makassar
29/10/2017 Barito Putera 2-2 PSM Makassar
18/07/2017 PSM Makassar 1-1 Barito Putera
5 Pertandingan Terakhir Barito Putera
06/12/2019 Barito Putera 0-3 Semen Padang
02/12/2019 Tira Persikabo 0-1 Barito Putera
28/11/2019 Barito Putera 1-0 PSS Sleman
24/11/2019 Persib Bandung 0-0 Barito Putera
04/11/2019 Persela 0-0 Barito Putera
5 Pertandingan Terakhir PSM
07/12/2019 Persela 3-1 PSM Makassar
02/12/2019 PSM Makassar 2-2 Borneo FC
27/11/2019 PSIS Semarang 1-0 PSM Makassar
23/11/2019 PSM Makassar 1-0 Bali United
18/11/2019 PSM Makassar 4-0 Persipura Jayapura
Prakiraan Susunan Pemain:
Barito Putera (4-3-3)
Adhitya Harlan; Andri Ibo, Dandi Maulana, Donni Monim, Ronny Beroperay; Bayu Pradana, Kosuke Uchida; Paulo Sitanggang, Samsul Arif, Rafael Silva; Francisco Torres
PSM Makassar (4-3-3)
Rivki Mokodompit; Beny Wahyudi, Aaron Evans, Raphael Maitimo, Taufik Hidayat; Marc Klok, Rizky Pellu, Rasyid Bakri; Rizky Eka, Amido Balde, Ezra Walian.
Baca Juga: Link Live Streaming Barito Putera vs Persebaya Malam Ini, Wajib Tiga Angka!
Baca Juga: Kejar Kemenangan Perdana, Berikut Link Live Streaming Barito Putera vs Bali United
Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Muhammad Bulkini
