bakabar.com, MARABAHAN - Sejumlah masalah perairan disampaikan warga Marabahan dalam Jumat Curhat bersama Kapolres Barito Kuala (Batola).
Berlangsung di Cafe Polres Batola, Jumat (6/1) kegiatan diikuti sejumlah pejabat utama, Ketua Dewan Adat Dayak dan Ketua Kerukunan Sulawesi di Batola, tokoh masyarakat Ulu Benteng dan perwakilan warga.
Dalam dialog santai, warga mengabarkan kerawanan keamanan di sepanjang aliran Sungai Barito, terutama keramba ikan apung. Tak sekali dua keramba mereka rusak, karena kapal yang tambat terlalu dekat.
Padahal budidaya ikan menjadi salah satu alternatif usaha, ketika banyak masyarakat petani todak memperoleh hasil panen yang memadai akibat air pasang.
Selain di perairan, tokoh masyarakat juga menyampaikan beberapa kerawanan yang terjadi di kawasan perbatasan Batola dengan Tapin.
Dikhawatirkan kerawanan tersebut akan berdampak besar terhadap penyebaran dan penyalahgunaan narkoba di Bumi Selidah.
Terkait masalah keamanan di perbatasan, Kapolres AKBP Diaz Sasongko menjelaskan telah dilakukan kegiatan patroli rutin yang dilaksanakan Sat Samapta maupun Polsek Bakumpai.
"Kemudian dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba, kami memiliki program Sinar Batola berupa penyuluhan yang rutin dilakukan Sat Binmas di lingkungan dan sekolah," imbuhnya.
Sementara untuk mengantisipasi pengulangan kerusakan keramba, masyarakat diimbau memberi tanda tertentu. Dengan demikian, nakhoda atau pengemudi kapal sudah mengetahui lokasi yang dilarang tambat.
Terkait pelaksanaan Jumat Curhat, Polres Batola memastikan akan terus dilakukan lantaran dinilai efektif mengggali masukan dan keluhan masyarakat.
"Masukan itu berarti penting untuk kepolisian, di antaranya untuk mengevaluasi kinerja dan pelayanan,” tambah Kasi Humas AKP Abdul Malik.
"Juga dapat menjadi acuan dalam pengambilan langkah-langkah strategis untuk menjaga situasi kamtibmas agar tetap kondusif," tandasnya.