bakabar.com, BATULICIN – Pada 6 Agustus 2020, Komandan Kodim (Dandim) 1022 Kabupaten Tanah Bumbu resmi berganti.
Sejak saat itu, jabatan strategis dalam bidang pertahanan tersebut dipegang oleh perwira menengah TNI, Letkol Cpn Rahmat Trianto yang menggantikan Dandim sebelumnya, Letkol Czi Bintarto Joko Yulianto.
Rahmat Trianto adalah pria kelahiran Jambi pada 25 September 1979. Dia anak ketiga dari empat bersaudara, putra almarhum H. Ngadiran Dianto dan ibu, Hj.Rohani.
Letkol Rahmat memiliki istri bernama Hj. Dian Cahyani, wanita keturunan Sunda-Palembang yang pernah menjadi runner up Putri Indonesia dan aktif di yayasan sosial. Dari pernikahannya dengan Dian Cahyani, Letkol Rahmat dikarunia 3 putra dan 2 putri.
Saat masih kecil, Letkol Rahmat memang sudah memiliki cita-cita menjadi tentara. Gambaran seseorang dengan seragam lengkap, berbadan tegap, dan bertugas menjaga keutuhan NKRI sangat menarik bagi Rahmat kecil.
Sejak duduk di Sekolah Dasar (SD), Rahmat kecil sudah menjadi ketua kelas dan aktif di organisasi Pramuka dan pernah mengikuti jambore Pramuka. Begitu pula semasa SMP dan SMA.
Salah satu prestasi membanggakan berhasil dia raih saat SMA. Saat itu dia terpilih menjadi pengibar bendera pusaka di Istana Merdeka pada peringatan Proklamasi ke-51.
Rahmat bukan saja aktif di organisasi, tapi juga menjadi atlet dari beberapa cabang olahraga. Pada beladiri taekwondo, misalnya, dia beberapa kali menjuarai turnamen di tingkat daerah sampai nasional.
Pria dengan tinggi badan 176 cm itu juga merupakan pemain voly yang andal. Terbukti semenjak SMA dia terpilih menjadi pemain Popda, Popwil sampai Junior, serta sampai saat ini, saking gemarnya dengan olahraga, Rahmat masih kuat lari jarak jauh.
Tak sampai di situ, Rahmat juga merupakan pemain golf professional yang sudah berhasil meraih sejumlah prestasi bergengsi.
Kini, pemuda berprestasi itu sudah menjelma sebagai sosok prajurit tangguh dengan titel berderet di belakang namanya. Orang-orang mengenalnya dengan nama Letkol Cpn Rahmat Trianto.,S.Sos.,M.Si.,M.Tr (Han).
Menurut Rahmat, saat dia bisa masuk Sekolah Staf dan Komandan Angkatan Darat pada 2016, saat itulah karirnya sebagai perwira makin terbuka.
Sejak menjadi anggota TNI pada 2002 di bagian penerbangan, ada begitu banyak pengalaman yang dia dapat, dari Aceh sampai Papua. Ia juga pernah mengikuti pendidikan di dalam dan luar negeri.
Editor: Puja Mandela
