Kalsel

Lelah Tunggu Hasil PCR, Batola Segera Beli Peralatan Sendiri

apahabar.com, MARABAHAN – Demi percepatan penanganan pasien Covid-19, Barito Kuala (Batola) berencana segera membeli peralatan pemeriksa…

Featured-Image
Bupati Batola, Hj Noormiliyani AS, bersama Wakil Bupati dan Penjabat Sekretaris Daerah menyimak presentasi vendor mesin PCR. Foto-Humpro Setda Batola

bakabar.com, MARABAHAN – Demi percepatan penanganan pasien Covid-19, Barito Kuala (Batola) berencana segera membeli peralatan pemeriksa Polymerase Chain Reaction (PCR).

Peralatan tersebut ditawarkan perusahaan vendor Laboratorium Klinik Genetik Indonesia. Diklaim bahwa mesin pemeriksa spesimen itu buatan Swiss.

Keputusan Batola membeli peralatan sendiri disebabkan durasi hasil pemeriksaan PCR di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) di Banjarbaru.

Dari sebelumnya hanya menunggu selama tiga sampai empat hari, sekarang sudah mencapai dua minggu akibat penambahan jumlah spesimen yang diperiksa.

“Kalau memiliki peralatan sendiri, petugas kesehatan bisa segera menentukan status pasien antara ditempatkan di karantina atau cukup di rumah,” ungkap Bupati Batola, Hj Noormiliyani AS, Kamis (2/7).

“Kalau harus terus menunggu hasil swab, pengambilan keputusan mengkarantina juga lama. Ini berbahaya kalau kemudian orang tersebut positif dan kemudian bepergian,” tambahnya.

Direncanakan mesin PCR itu ditempatkan di RSUD Abdul Aziz Marabahan. Andai terjadi kecocokan harga dan kebutuhan, diperlukan waktu kurang lebih sebulan persiapan operasional, termasuk tata ruang laboratorium.

Diestimasi total anggaran yang harus disiapkan Batola untuk memiliki laboratorium PCR sendiri ini mencapai Rp1,3 miliar.

“Vendor menawarkan beberapa varian. Di antaranya mesin yang dapat memeriksa 50 sampel per jam,” sahut dr Fathurrahman, Direktur RSUD Abdul Aziz.

“Kalau terus beroperasi selama 10 jam, berarti diperoleh sampai 500 sampel per hari. Namun kebutuhan efektif di Batola hanya sekitar 100 sampel per hari, sehingga mesin yang dibutuhkan bisa lebih kecil,” tandasnya.

Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner