bakabar.com, BARABAI - Kurang lebih sepuluh hari berlalu, banjir di Desa Masiraan Kecamatan, Pandawan, Hulu Sungai Tengah (HST), tidak kunjung surut.
Akibat peningkatan intensitas hujan dan luapan air sungai, banjir melanda beberapa kawasan di HST sejak awal Januari 2024, termasuk di Masiraan.
Namun setelah lebih dari sepakan, debit air terpantau tidak kunjung surut dan bahkan cenderung meningkat. Aktivitas warga pun terganggu, karena jalan desa dan rumah terendam air dengan ketinggian bervariasi.
"Ketinggian air mengalami kenaikan 5 sampai 40 sentimeter. Penyebabnya sampah kayu dari arah Desa Jaranih, ikut menumpuk di aliran Sungai Desa Masiraan,” jelas Plh Danramil 1002-05/Pandawan, Peltu Henri Murpianto, Jumat (12/1).
"Imbasnya dari 182 rumah, 36 di antaranya masih terdampak banjir. Makanya 5 unit perahu fiber tetap disiagakan, termasuk Babinsa, Bhabinkamtibmas dan relawan," imbuhnya.
Direncanakan aparat bersama masyarakat setempat akan bergotong-royong membersihkan sampai di sungai, Sabtu (13/1) untuk memperlancar aliran air.
Kemudian untuk mengurangi beban masyarakat terdampak, Forkopimcam Pandawan bersama aparat desa setempat membagikan 227 paket sembako.
"Paket sembako yang dibagikan kepada warga terdampak banjir itu bersumber dari dana talangan desa," papar H Ahmad Fauzi, Kepala Desa Masiraan.
"Kami berharap banjir bisa segera surut dan masyarakat dapat beraktivitas dengan normal kembali," pungkasnya.