Tak Berkategori

Lebih Dua Bulan Rehat, Bupati Barito Kuala Beri Pengakuan Mengejutkan

apahabar.com, MARABAHAN – Rehat selama lebih dari dua bulan, Bupati Barito Kuala, Hj Noormiliyani AS, kembali…

Featured-Image
Bupati Barito Kuala, Hj Noormiliyani AS, ketika menyerahkan santunan dalam hari pertama bekerja seusai rehat selama lebih dari dua bulan. Foto: apahabar.com/Bastian Alkaf

bakabar.com, MARABAHAN – Rehat selama lebih dari dua bulan, Bupati Barito Kuala, Hj Noormiliyani AS, kembali beraktivitas mulai, Senin (15/3). Penyakit apa yang sebenarnya diderita wanita berusia 62 tahun ini?

Noormiliyani dinyatakan diserang tipes, sehari menjelang resepsi hari jadi Batola yang berlangsung 5 Januari 2021.

Akibatnya bupati wanita pertama di Kalimantan Selatan ini tidak menghadiri resepsi hari jadi, lantaran diharuskan beristirahat.

Selanjutnya praktis semua kegiatan yang melibatkan pimpinan daerah, diperankan Wakil Bupati H Rahmadian Noor.

Akhirnya setelah lebih dua bulan, Noormiliyani mulai beraktivitas. Kegiatan pertama adalah penyerahan santunan kepada tiga warga yang sakit dan membutuhkan biaya.

Di antaranya Yeni Febriansyah (2) yang menderita lymphangioma sejak lahir dari Desa Patih Selera, Kecamatan Belawang.

Kemudian Munawarah (12) yang mengidap Cerebral Palsy (CP) dari Desa Tabatan Baru, Kecamatan Kuripan.

Belakangan diketahui Noormiliyani terpapar Covid-19 yang cukup parah, sehingga harus menjalani perawatan selama beberapa pekan di RS Ulin Banjarmasin.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan, saya diserang Covid-19 yang paling parah. Makanya akses informasi keluar ditutup rumah sakit,” ungkap Noormiliyani.

“Demikian pula saya. Sewaktu dalam perawatan, saya tak berhubungan dengan keluarga dan tanpa memegang ponsel. Saya hanya ingin fokus dalam perawatan dan mengenal penyakit tersebut,” tambahnya.

Untungnya Noormiliyani tidak memiliki komorbid atau penyakit penyerta. Di sisi lain, semua organ tubuh dalam keduaan cukup baik.

“Semua organ tubuh dalam kondisi sehat, mulai dari dari jantung, lever dan ginjal. Hanya paru-paru yang terpapar, tetapi terus digempur dengan obat-obatan sehingga saya bisa bertahan,” jelas Noormiliyani.

“Dalam usia 60 tahun seperti saya, banyak orang menyatakan sulit bertahan dari paparan. Namun Allah berkehendak lain, karena saya masih memiliki tanggungjawab dan amanah,” imbuhnya.

Berdasarkan penelusuran bakabar.com, Noormiliyani dikonfirmasi positif sejak 6 Januari 2021. Kemudian 21 Februari 2021, istri H Hasanuddin Murad ini dinyatakan negatif.

“Alhamdulillah saya bersyukur dengan kondisi sekarang. Sudah bisa turun naik tangga, hanya tinggal pengaturan napas,” papar Noormiliyani.

“Untuk orang seperti saya, setidaknya harus menjalani recovery selama tiga bulan pasca kesembuhan. Namun saya harus aktif lagi dalam pemerintahan, sekalipun dengan pembatasan–pembatasan,” tegasnya.

Selama menjalani masa recovery, Noormiliyani berkantor di rumah dinas. Sementara berkas dan tamu, diterima dengan jumlah terbatas dan sesuai prioritas.

“Untuk kegiatan apapun yang melibatkan Bupati, harus melalui Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopimda),” jelas Hery Sasmita, Kabag Prokopimda.

“Selanjutnya rencana kegiatan dilanjutkan kepada Bupati sesuai skala prioritas. Bupati yang kemudian memutuskan untuk menghadiri langsung, via daring atau diwakilkan,” tandasnya.



Komentar
Banner
Banner