bakabar.com, BANJARMASIN – Mereka yang menyebut selingkuh itu indah, tampaknya harus segera mengubah sikap.
Faktanya selingkuh tak cuma berdampak buruk terhadap hubungan dengan pasangan, tetapi juga berimbas kepada kesehatan mental dan fisik.
Efek buruk kepada kesehatan mental dan fisik itu diperoleh melalui survei yang dilakukan American Association for Marriage and Family Therapy.
Dar hasil survei yang sama, 15 persen wanita dan 25 persen pria telah menikah dilaporkan pernah selingkuh.
Selingkuh sendiri tak hanya perilaku yang menjurus ke arah seksual di luar pasangan. Hal yang terkait selingkuh juga berkaitan dengan pornografi, menggoda dan kedekatan emosional dengan orang lain.
Penelitian tersebut juga mengungkapkan korban yang diselingkuhi tak hanya mengalami stres secara psikis, tetapi juga rentan melakukan perilaku berisiko.
Orang yang diselingkuhi pun dapat mengalami gangguan makan seperti anoreksia, bulimia, atau bahkan olahraga secara berlebihan.
Berikut beberapa dampak kesehatan bagi pasangan yang selingkuh atau diselingkuhi, dilansir dari Klik Dokter:
1. Stres
Selingkuh berdampak serius untuk kesehatan mental dan fisik seseorang. Misalnya korban perselingkuhan dapat menyalahkan diri sendiri atau menjadi tidak percaya diri.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan stres, gangguan kecemasan, depresi, gangguan makan hingga Post Traumatic Disorder Syndrome (PTSD).
Dilansir dari Journal of Social and Personal Relationships, wanita cenderung mengalami stres yang lebih berat akibat diselingkuhi.
2. Gangguan Jantung
Ketika tahu diselingkuhi, stres yang dirasakan seseorang bisa mengakibatkan risiko serangan jantung, aritmia (gangguan irama jantung), bahkan kematian mendadak.
Risiko ini sebenarnya sering terjadi kepada orang dengan riwayat penyakit jantung. Namun banyak orang yang tidak sadar bahwa mereka memiliki penyakit jantung sampai mengalami stres mendadak.
Sejumlah penelitian juga menemukan, pria yang selingkuh lebih berisiko mengalami serangan jantung.
Kemudian sindrom patah hati (broken heart syndrome) yang dipicu stres, juga dapat menyebabkan kondisi kardiomiopati (lemah jantung).
3. Nyeri Kepala Kronis
Penelitian yang dilansir dari jurnal Annual Review of Psychology mengungkapkan hampir 50 persen responden yang stres dan sakit hati karena perselingkuhan, dilaporkan sering mengalami nyeri kepala kronis.
Stres kronis yang berlangsung lama dapat memicu depresi atau meningkatkan angka risiko kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah.
4. Gangguan Tidur (Insomnia)
Menurut survei dari American Psychological Association (2012), sebanyak 40 persen orang yang sakit hati dan merasa stres karena perselingkuhan cenderung mengalami gangguan tidur.
Gangguan tersebut bisa berupa susah tidur dan sulit merasa rileks di malam hari. Akibatnya tingkat konsentrasi seseorang di siang hari menurun, tidak fokus beraktivitas, serta badan cepat lelah dan kurang berenergi.
5. Penyakit Kronis
Stres yang terjadi akibat perselingkuhan dapat menyebabkan seseorang berisiko mengidap penyakit kronis, seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), obesitas, dan diabetes.
Gangguan kesehatan ini berhubungan dengan efek domino yang menyerang gangguan psikis.
Kondisi tersebut terjadi ketika perselingkuhan membuat seseorang memiliki gaya hidup tak sehat. Contohnya gangguan pola makan atau waktu istirahat dan tingkat aktivitas fisik tak ideal.
Perselingkuhan bisa memicu seseorang mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang. Efeknya, masalah kesehatan serius atau penyakit kronis bisa terjadi.
6. Penyakit Menular Seksual
Terkait kasus ‘one-night stand’ dalam keadaan mabuk dan tidak menggunakan pengaman, orang berisiko tertular penyakit menular seksual.
Dampaknya tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga pasangan resmi.
Ironisnya penyakit seksual menular itu sering tidak disadari, karena perselingkuhan yang dilakukan pelaku monogami tidak diketahui pasangan resmi.