bakabar.com, BANJARMASIN – Tujuh bulan terpuruk karena wabah corona, pelaku wisata di kota Banjarmasin mengenalkan bus terbuka untuk berekreasi keliling Kota Banjarmasin.
Bus ini diharapkan mampu menarik minat wisatawan untuk berekreasi meski di tengah pandemi Covid-19 yang belum mereda.
“Di masa pandemi ini kami masih bisa menggerakkan wisata dengan bus terbuka seperti ini,” ujar Sekretaris Asosiasi Perusahaan Pariwisata Indonesia (ASITA) Kalsel, Aisyah, Sabtu (3/10).
Bus yang beroperasi dengan dukungan Dinas Pariwisata Kalsel dan dikelola tiga asosiasi pariwisata, seperti ASITA, Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Kalsel dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kalsel, tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Diakui Aisyah, selama masa pandemi, baik tour guide dan leader tour di Kalsel, khususnya Banjarmasin sudah sepi, tak lagi membawa wisatawan, sehingga dengan adanya “Bus Bejalanan” ini mampu menggairahkan lagi sektor wisata daerah.
“Alhamdulillah dengan dimulainya bus ini sudah ada yang order, baik satu keluarga, atau instansi untuk berekreasi menikmati suasana kota Banjarmasin,” ucapnya.
“Terlebih ini menghidupkan gairah pelaku usaha wisata, khususnya guide, dan memberikan praktek lapangan kepada guide yang baru,” imbuhnya.
Sebagai langkah awal, bus yang disediakan Dinas Pariwisata Kalsel sebanyak dua unit ini akan beroperasi mulai hari Senin, 5 Oktober 2020.
“Nantinya sebagai langkah awal, kita coba satu unit dulu. Ini nanti keliling kota. Sementara di Banjarmasin dulu, ke depannya mungkin bisa ke Banjarbaru, Martapura, seperti ke tempat wisata Kiram atau Tahura,” tukas Aisyah.
Sementara Ketua HPI Kalsel Guntur Mas mengatakan untuk menaiki bus ini wisatawan dikenakan tarif Rp10 ribu dengan perkiraan waktu satu jam mengelilingi kota Banjarmasin.
“Diperkirakan satu jam mengelilingi Kota Banjarmasin. Rutenya dimulai titik 0 KM, ke Balai Kota, Jalan Kamboja, Maskot Bekantan, Jembatan Merdeka, Jalan A. Yani, Jalan Gatot Subroto, Pangeran Hidayatullah, Jalan Jahri Saleh, Jalan Kayu tangi, Jalan Piere Tendean, lalu kembali lagi ke 0 KM,” ungkapnya.
Bus ini mampu menampung kapasitas 15 orang. Bus Bejalanan juga standby di 0 Kilometer sejak sore hari.
“Untuk operasinya itu dimulai sore hari. Promosinya nanti dishare masing-masing anggota HPI, ASITA ke media sosial anggota. Semoga ini mampu membangkitkan lagi wisata kita yang sudah terpuruk,” jelasnya.