bakabar.com, PELAIHARI – Bupati Tanah Laut HM Sukamta lantik tiga pejabat pimpinan tinggi pratama atau eselon II, Jumat (14/1).
Pejabat eselon II yang dilantik di antaranya kepala Dinas Sosial, Dinas Kepemudaan dan Olahraga serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Adapun pejabat yang dilantik, yakni Eko Trianto yang sebelumnya menjabat Camat Kintap menjadi Kepala Dinas Sosial. Kemudian Nahrin Fauzi yang sebelumnya menjabat Camat Bajuin dilantik menjadi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).
Terakhir Iwan Persada yang sebelumnya menjabat Sekretaris Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan dilantik menjadi Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Keswan) Tala.
Bupati Tanah Laut HM Sukamta berpesan kepada para pejabat baru dilantik agar bekerja maksimal untuk kemaslahatan rakyat, bukan untuk melayani Bupati.
Ia menambahkan, bahwa dalam bekerja jangan ada kepentingan lain selain mengayomi, melindungi dan menyejahterakan rakyat Bumi Tuntung Pandang.
"Jangan ada unsur politik-politikan, kita diamanahi oleh Allah SWT untuk melayani masyarakat jangan malah berpolitik, tunjukkan bahwa Anda semua pegawai yang profesional dan berintegritas, apalagi sumpah dan janji jabatan yang kalian ucapkan bukan cuma persyaratan administrasi tapi benar-benar sumpah kalian kepada Allah," kata Bupati Sukamta.
Di kesempatan itu, Sukamta memberikan arahan secara langsung kepada ketiga kepala dinas yang baru dilantik tersebut, khususnya pada Dinsos Tala.
Pihaknya ingin kadis yang baru mampu berinovasi dengan memiliki database penyandang masalah sosial yang terintegrasi dalam satu aplikasi dan datanya terus update sehingga bisa digunakan untuk kepentingan lain salah satunya untuk jaminan BPJS Kesehatan yang dibiayai pemerintah daerah.
Tidak itu saja, Bupati Sukamta memberi catatan khusus untuk Dinsos Tala agar bersiaga karena pada Januari curah hujan yang cukup tinggi sehingga cukup rawan bencana alam.
"Untuk Dinas Peternakan dan Keswan Tala kita harapkan projek kita menjadikan lahan pascatambang menjadi tempat peternakan sapi terwujud, sehingga masyarakat kita banyak memiliki sapi meski tidak punya kandang sendiri,” pungkasnya.