bakabar.com, BANJARMASIN - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) terus mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk melek digital.
Terlebih di era revolusi industri 4.0 seperti sekarang.
Di mana, dunia usaha dituntut mengikuti kemajuan teknologi.
"Kita kerap menggelar pelatihan untuk para pelaku UMKM, termasuk bagaimana menghadapi era digital," ucap Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kalsel, Gusti Yanuar Noor Rifai kepada bakabar.com, Selasa (27/6).
Baca Juga: Halang Rintang Pelaku UMKM Binaan BRI Pasarkan Produk Secara Digital
Ia menyebutkan sejumlah pelatihan yang pernah dilaksanakan untuk pelaku UMKM di Banua, sebutan Kalsel.
Di antaranya seperti pelatihan pembuatan kemasan, pemasaran digital dan tata cara penggunaan marketplace.
"Memang kita benar-benar fokus terkait e-commerce," katanya.
Ia berkomitmen akan terus meningkatkan kapasitas pelaku UMKM.
Sebab menurutnya, kualitas SDM menjadi titik lemah UMKM Kalsel.
"Masih banyak blankspot dan SDM UMKM rendah," bebernya.
Terjun Bebas Akibat Pandemi
Saat ini, jumlah pelaku UMKM di Kalsel terjun bebas akibat pandemi Covid-19.
Meminjam data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah pelaku UMKM pasca pandemi Covid-19 hanya 70.275 orang.
"Padahal sebelum pandemi mencapai 375 ribu hingga 400 ribu," ungkap Rifai.
Baca Juga: Bersama BRI, Keripik Kentang Mustofa Krijati Martapura Tembus Pasar Mesir
Kendati demikian, data tersebut baru terhimpun di lima kabupaten/kota di Kalsel.
Di antaranya Banjarmasin, Banjar, Hulu Sungai Selatan (HSS), Tanah Laut (Tala), dan Kotabaru.
"Nanti pendataan akan dilanjutkan di delapan kabupaten/kota pada Agustus 2023. Kami bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS)," tutupnya.
Harus Beradaptasi
Pengamat Ekonomi Kalsel, Dr Mohammad Zainul mengatakan kemajuan teknologi informasi merupakan sesuatu yang tak bisa dihindari. Tak terkecuali di dunia usaha.
Ia menyarankan sejumlah langkah strategis untuk pelaku UMKM dalam menghadapi kemajuan teknologi.
Pertama, harus bisa beradaptasi dengan kemajuan zaman. Ini penting demi menjaga keberlangsungan usaha.
"UMKM harus bisa memanfaatkan kemajuan teknologi informasi sebagai media memasarkan produk yang dihasilkan," jelas Wakil Rektor I Uniska MAB Banjarmasin ini.
Baca Juga: Tekad Pelaku UMKM Binaan BRI Antarkan Sang Putra ke Hadramaut Yaman
"Apabila tidak, maka UMKM itu sulit untuk maju dan berkembang dengan baik," sambungnya.
Kedua, pelaku UMKM harus memiliki pengetahuan dan skill yang cukup untuk memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.
"Salah satunya melalui pendidikan dan pelatihan," ujarnya.
Terakhir, pelaku UMKM harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang pemasaran digital.
"Terutama dalam hal penentuan konten dan pemilihan media atau aplikasi yang tepat, sehingga informasi yang disampaikan tepat sasaran serta mudah dipahami pelanggan," pungkasnya.