bakabar.com, BANJARMASIN - Kickoff Liga 1 musim 2023/2024 tinggal beberapa jam lagi. Khusus Barito Putera, apakah masih nyaman berkubang di zona degradasi lagi?
Sudah dua musim berturut-turut Barito Putera berada di zona degradasi. Namun sedikit keberuntungan yang menyelamatkan mereka bertahan di Liga 1.
Diawali musim 2021/2022, ketika Laskar Antasari dapat bertahan di Liga 1 berkat keunggulan head to head atas Persipura Jayapura.
Lantas semusim berselang, sistem kompetisi ikut menyelamatkan Barito. Penyebabnya promosi dan degradasi ditiadakan, seiring penyetopan kompetisi Liga 2.
Pengalaman buruk selama dua musim tersebut semestinya menjadi pelajaran berharga untuk Barito. Terlebih di Liga 1 musim 2023/2024, sistem promosi dan degradasi kembali diberlakukan.
Baca Juga: Draft Jadwal Barito Putera di Liga 1 2023/2024, Derby Papadaan di Pekan 4
Memasuki musim 2023/2024, Barito merekrut banyak pemain baru, sekaligus tetap mempertahankan pelatih Rahmad Darmawan.
Rahmad sendiri tampaknya berjodoh dengan Barito. Seperti di musim 2021/2022 ketika berstatus caretaker, RD berhasil menyelamatkan Laskar Antasari dari degradasi.
Sedangkan di musim 2022/2023, Rahmad membawa Rizky Rizaldi Pora cs finis di peringkat 15 dengan poin 38, atau berselisih 4 poin dari PSS Semarang di peringkat 16.
Rahmad Darmawan juga dipastikan akan banyak mendapat sorotan di musim 2023/2024. Faktanya pria berusia 56 tahun ini menjadi satu dari empat pelatih lokal yang berkiprah di Liga 1.
Selain Rahmad Darmawan, Barito juga mempertahankan pemain-pemain yang menjadi tumpuan di musim 2022/2023. Di antaranya Mike Ott, Bayu Pradana, Renan Alves, Bagas Kaffa, termasuk Rizky Pora.
Barito kemudian mendatangkan cukup banyak pemain berpengalaman seperti Ega Rizki, Dhika Bhayangkara, Frendy Saputra dan Hasyim Kipuw.
Khusus di lini belakang, Barito mendatangkan Carli de Murga yang tampaknya diproyeksikan sebagai tandem Renan Alves.
Baca Juga: Bukan Isu, Makan Konate Kembali ke Pelukan Barito Putera
Penambahan di lini belakang tersebut menjadi keharusan, mengingat mereka kebobolan 55 gol di musim 2022/2023, atau terburuk ketiga setelah RANS Nusantara FC dan PSS Sleman.
Sementara di tengah, Barito memulangkan Makan Konate. Pengalaman pemain berusia 31 tahun ini dibutuhkan untuk berkombinasi dengan Mike Ott dan Bayu Pradana.
Adapun di sektor penyerangan, Barito menambah senjata tambahan dalam diri Murilo Mendes. Pemain yang pernah memperkuat Timnas Brasil U-17 akan ditopang Gustavo Tocantins.
Meski bukan penyerang murni, Gustavo Tocantins tampil cukup apik sejak paruh kedua musim 2022/2023 dengan mencetak 8 gol.
Total sepanjang musim 2022/2023 bersama Persikabo 1973 dan Barito Putera, Tocantins mencetak 14 gol dalam 32 pertandingan.
Catatan tersebut terbilang cukup mentereng untuk pemain yang baru menjalani musim pertama di Liga Indonesia.
Di sisi lain, Barito kembali menarik Bagus Kahfi. Kendati sebelumnya kesulitan mendapat jam terbang di luar negeri, Bagus seperti akan terus dipercaya Rahmad Darmawan sebagai starter.
Baca Juga: Mengenal Rahmad Darmawan, Pelatih Anyar Barito Putera Penggemar Ball Possesion
Terlebih sepanjang melatih Barito, mantan pelatih Timnas Indonesia itu kerap memainkan formasi 4-3-3 dengan mengandalkan kecepatan dari sayap.
Seiring kedatangan sejumlah pemain baru yang membutuhkan adaptasi dan menjalin konektivitas, tentu terlalu naif kalau berharap Barito Putera langsung menggebrak di awal musim.
Namun demikian, keinginan agar Barito Putera terhindar dari zona degradasi, tampaknya cukup realistis. Terlebih kalau mereka mampu mempertahkan lini tengah yang solid dan kolektivitas tim.