Hot Borneo

Lakalantas Lebaran 2023 di Kalsel Meningkat, 14 Nyawa Melayang

Angka kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) meningkat pada saat perayaan lebaran Idulfitri 2023 di Kalimantan Selatan (Kalsel). 

Featured-Image
Meminjam data Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Kalsel, sedikitnya ada 31 kasus Lakalantas. Sementara pada 2022 hanya berjumlah 12 kasus. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN - Angka kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) meningkat pada saat perayaan lebaran Idulfitri 2023 di Kalimantan Selatan (Kalsel). 

Meminjam data Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Kalsel, sedikitnya ada 31 kasus Lakalantas. Sementara pada 2022 hanya berjumlah 12 kasus.

Dari jumlah tersebut tercatat ada 14 nyawa pengendara yang melayang akibat Lakalantas pada lebaran tahun ini. Angka ini juga mengalami peningkatan dari tahun 2022 lalu.

"Kalau di Operasi Ketupat 2022 lalu cuma ada 3 yang meninggal dunia. Jumlahnya naik," ujar Direktur Lantas Polda Kalsel, Kombes Pol Robertho Pardede, Senin (8/5).

Robertho menjelaskan, meningkatnya angka Lakalantas tersebut tak lepas dari efek tak adanya pembatasan mobilitas masyarakat yang merayakan lebaran pasca Pandemi Covid.
Robertho menjelaskan, meningkatnya angka Lakalantas tersebut tak lepas dari efek tak adanya pembatasan mobilitas masyarakat yang merayakan lebaran pascapandemi Covid. Foto-Syahbani

Robertho menjelaskan, meningkatnya angka Lakalantas tersebut tak lepas dari efek tak adanya pembatasan mobilitas masyarakat yang merayakan lebaran pascapandemi Covid.
"Penyebabnya karena tahun ini arus mudik memang agak padat setelah Pandemi Covid," beber mantan Dirlantas Polda Sulawesi Utara itu.

Lebih rinci untuk Lakalantas tak hanya dialami pengendara roda dua, tapi juga roda empat. Rinciannya 5 kasus Lakalantas bus, 3 mobil angkutan barang. 

"Kalau mobil penumpang nol. Sisanya kendaraan roda dua," ungkap perwira polisi lulusan Akpol 1999 itu.

Lebih jauh dijelaskan Robertho, untuk jumlah kasus Lakalantas yang paling banyak terjadi diantaranya di wilayah hukum Polres Kotabaru, Tanah Laut, Banjarbaru.

"Dari data yang dihimpun, Polres yang jumlah laka tinggi yakni Polres Kotabaru ada 7 kasus, Tanah Laut 4, dan Banjarbaru 4. Sementara paling rendah di Tabalong 1 kasus, Balangan 1, dan Tapin 1," jelasnya.

Terjadinya kecelakaan cenderung dikarenakan kelainan pengendara. Dimana para pengendara tak terlalu memperhatikan kesiapan saat melakukan perjalanan jauh.

"Kami selalu mengimbau agar selalu menyiapkan segala sesuatu sebelum melakukan perjalanan jauh. Kondisi kendaraan sangat perlu dicek terlebih dahulu. Juga yang terpenting kondisi tubuh mesti fit sebelum berkendara," imbuhnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner