bakabar.com, SURABAYA - Lahar dingin erupsi Gunung Semeru telah menimbun Jembatan Limpas di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Candipuro.
Akibat timbunan lahar dingin tersebut, sekitar 470 jiwa warga terisolir. Situasi juga tak membaik, karena debit lahar dingin terus meningkat.
"Dibandingkan erupsi sebelumnya, lahar dingin ini lebih besar," papar Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, seperti dilansir CNN, Selasa (6/12).
Warga yang terisolir sudah meninggalkan rumah masing-masing dan telah dikumpulkan di titik kumpul. Petugas BPBD maupun Basarnas juga telah bersiaga untuk melakukan evakuasi.
"Kami mengantisipasi keadaan sewaktu-waktu harus evakuasi. Sampai sekarang masih aman, walaupun aliran lahar dingin sudah di atas jembatan," jelas Thoriqul.
Sementara Kepala Desa Jugosari, Mahmudi, menjelaskan bahwa material vulkanik yang terbawa aliran lahar dingin sudah menutupi Jembatan limpas sejak, Senin (6/12).
Masyarakat sekitar juga sempat membersihkan material vulkanik yang menutupi jembatan.
"Sekarang intensitas air lebih besar dari sehari sebelumnya. Masyarakat di Sumberlangsep sudah berada di titik kumpul, sedangkan yang lain tetap siaga," jelasnya.
Gunung Semeru mulai melontarkan awan panas dan 22 letusan sejak pukul 12.00 WIB, Minggu (4/12). Tepat satu tahun atau 4 Desember 2021, Semeru juga mengalami guguran awan panas.
Diketahui gunung yang menjadi salah satu destinasi wisata outdoor tersebut tak berhenti 'batuk' setiap tahunnya.
Bahkan mereka yang biasa hiking ke Semeru, sudah tidak heran dengan suara ledakan kencang yang kadang terdengar dari kawah gunung.