Hot Borneo

Lagi! Ratusan Mahasiswa Geruduk Kantor Gubernur Kalteng, Tuntut Kinerja Sugianto-Edy

Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Merdeka (GERAM) kembali geduruk Kantor Gubernur Kalteng, Senin (14/11) sore.

Featured-Image
Ratusan Mahasiswa saat mencoba menerobos barisan Polisi dan Satpol PP untuk masuk ke Kantor Gubernur Kalteng (apahabar.com/Andre)

bakabar.com, PALANGKA RAYA - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Merdeka (GERAM) kembali geruduk Kantor Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Senin (14/11) sore.

Mahasiswa meminta Gubernur Kalteng, H Sugianto Sabran menemui mereka yang sejak beberapa waktu lalu tidak memberikan respons atas tuntutan mereka.

Massa mahasiswa ini bergerak sejak pukul 15.00 WIB, dan mencoba masuk ke dalam Kantor Gubernur melalui Pintu Gerbang Jalan G Obos Palangka Raya. Namun dijaga dengan ketat oleh pihak Kepolisian dan Satpol PP.

Aksi adu mulut pun sempat terjadi hingga massa aksi mahasiswa kemudian berpindah ke Pintu Gerbang ke dua yang berada di Jalan RTA Milono Palangka Raya. Namun, lagi-lagi tetap mendapatkan penjagaan oleh petugas keamanan.

"Mana gubernur, kami ini masyarakat, bukan musuh pemerintah," teriak mahasiswa.

Meski diadang anggota Polres Palangka Raya, dan Satpol PP Kalteng, aksi mahasiswa terus berlanjut. Mereka terus berorasi di depan pagar besi persis di pintu gerbang untuk meminta Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran keluar dari ruangannya dan menemui mahasiswa.

Sugianto Sabran akhirnya bersedia menemui mahasiswa. Hingga berita ini diturunkan pertemuan mereka berlangsung tertutup.

Massa aksi mahsiswa ini merupakan kesekian kali. Sebelumnya, pada 10 November 2022 mereka juga mendesak ingin bertemu Sugianto Sabran. Namun sayang, gagal.

Dalam orasinya menyebut kinerja Gubernur H Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur Edy Pratowo kurang memuaskan.

Ada 9 tuntutan yang mereka suarakan. Mulai dari tuntutan agar Sugianto dan Edy menyelesaikan visi misi maupun janji politik kepada masyarakat Kalteng, masalah kesejahteraan dan infrastruktur.

Kemudian masalah penganan banjir, tenaga kontrak, dan pertambangan rakyat yang menjadi bagian mata pencaharian masyarakat Kalteng.

Mahasiswa juga meminta Pemprov Kalteng mengatasi permasalahan stunting agar terlahir Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal, serta menuntut solusi agar manfaat Food Estate dapat dirasakan masyarakat.

“Kami juga meminta pemerintah agar mendesak DPRD Kalteng menyuarakan terkait RKUHP, RUU Sisdiknas dan RUU Masyarakat Hukum Adat,” seru Ahmad Fauzi, koordinator aksi mahasiswa kala itu.

Baca Juga: Usung Misi Berbeda, Mahasiswa vs Ormas Beradu Megaphone di Depan Kantor Gubernur Kalteng

Editor


Komentar
Banner
Banner