Kalsel

Kunker Batal, Rp 7 M Tanggulangi Corona di Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN – Rencana wakil rakyat Kalsel berkunjung ke luar negeri tahun ini buyar. Itu imbas…

Featured-Image
Ilustrasi. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Rencana wakil rakyat Kalsel berkunjung ke luar negeri tahun ini buyar. Itu imbas daripada penyebaran Covid-19.

Uang daerah yang sudah disusun untuk keperluan dari APBD murni 2020 itu bakal dialokasikan guna menanggulangi wabah Covid-19 yang makin meluas di Bumi Lambung Mangkurat.

“Dana perjalanan dinas luar negeri dipindahkan untuk penanganan corona,” ujar Ketua DPRD Kalsel Supian HK ditemui bakabar.com Senin (30/3).

Supian berujar ada sekitar Rp7 miliar uang dinas luar negeri. Rinciannya Rp117 juta per orang. Itu untuk seluruh anggota DPRD Kalsel yang berjumlah 55 orang.

Namun sesuai dengan arahan kementerian untuk tidak melakukan kunjungan kerja, maka uang tersebut boleh dipergunakan untuk penanganan Covid-19 di Kalsel.

“Kita menerima surat dari Kementerian Dalam Negeri dan menerima Surat Menteri Keuangan, tidak diadakan kunjugan luar negeri,” sambungnya.

Dari Rp7 miliar tadi kata Supian belum ditambah dengan dana dari SKPD dan pendampingan yang ikut dalam perjalanan dinas.

Politikus Partai Golkar itu juga mengharapkan dana tersebut dapat digunakan untuk keperluan penanganan dan penanggulangan Corona sebaik-baiknya.

Pengalihan dana perjalanan dinas itu lanjut dia sifatnya hanya sementara. Sebab jika kondisi sudah kembali normal tak menutup kemungkinan akan dianggarkan kembali tahun anggaran berikutnya.

“Tapi nanti kalau Corona sudah reda, bisa dianggarkan kembali,” sambungnya.

Supian ikut prihatin dengan wabah Covid-19 yang mulai meluas di Kalsel. Masyarakat resah, terlebih mereka yang kurang mampu. Ia menilai kebutuhan hidup harus tetap berjalan.

Salah satu harapanya adalah PDAM dan PLN bisa memberikan keringanan bagi masyarakat dengan menggratiskan pembayaran sementara Corona.

Sekedar informasi anggota dewan sebelumya sudah berencana kunker ke luar negeri di 2019. Mereka diberi anggaran dengan besaran Rp65 juta per orang. Namun rencana itu juga akhirnya buyar.

Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner