bakabar.com, BANJARMASIN – Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin menggelar kuliah umum di Aula Zafry Zamzam Rektorat UIN Antasari pada Rabu (9/6). Kuliah umum ini digagas secara Hybrid antara luring dan daring.
Melalui Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, mereka bekerjasama dengan Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama RI bagi mahasiswa program khusus kaderisasi ulama tersebut.
Rektor UIN Antasari Banjarmasin, Mujiburrahman menyampaikan bahwa materi ini merupakan materi yang sangat penting bagi Fakultas. Terutama bagi mahasiswa program khusus kaderisasi ulama untuk mengkaji berbagai tantangan dan peluang.
"Dirjen Bimas Islam Kemenag RI sekarang ini menangani masalah macam-macam, dari soal radikalisme, moderasi beragama, soal media digital dan sebagainya," ujarnya.
Mujib mengharapkan dalam kegiatan ini para peserta untuk mengambil kesempatan untuk mendengarkan materi yang akan disampaikan untuk mendapatkan wawasan dan motivasi terus belajar membekali diri sebagai penyiapan untuk terjun kepada masyarakat.
Sementara itu, Dirjen Bimas Islam Kemenag RI, Prof Kamaruddin Amin menyampaikan bahwa para ulama atau penyuluh agama harus memiliki literasi digital karena berdasarkan penelitian 60 % dunia digital di dalamnya adalah anak-anak milenial.
"Kita kalah cepat, kalah produktif dalam mengelola media sosial" tuturnya.
Menurutnya era digital ini anak-anak milenial pada umumnya lebih tertarik untuk mengikuti konten-konten yang menarik dari pada baca kitab.
"Ini adalah tantangan kita, tantangan muballig, kalau kita kalah dalam mengkreate konten-konten menarik dalam dunia digital maka kita akan kalah bersaing" kata Kamaruddin Amin.
"Anda harus menjadi Muballig moderen yang keren, peluang anda besar sekali, peluang dan tantangannya sekaligus, anda harus kreatif, anda harus inovatif." Tambahnya.
Ilmu agama akan selalu dikaji dan dipelajari, tantangannya adalah bagaimana cara mengemasnya agar menarik masyarakat, seperti ulama yang mempunyai banyak pengikut maupun pengikut hingga ratusan juta di media sosial.
Padahal banyak Ulama yang benar-benar ulama, pengetahuannya luas namun tidak muncul seperti mereka.
"Saya yakin ini berjalan alamiah, ke depan saya yakin anak-anak kita pasti akan kreatif, diarahkan atau tidak pasti akan mengikuti perkembangan dan akan menjadi muballig-muballig, penceramah-penceramah moderen yang berkelas, yang bagus, mencerahkan umat dan insya Allah berkontribusi dalam proses berbangsa dan bernegara," pungkasnya.