bakabar.com, BANJARMASIN – Meskipun kinerja sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) aset Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) pada tahun 2019 dinilai biasa-biasa saja, namun ada peningkatan yang ditunjukkan di kuartal pertama tahun 2020.
Salah satunya yang diperlihatkan PT Bangun Banua. Perusahaan daerah ini bergerak di berbagai sektor, di antaranya seperti perhotelan, pengelolaan alur Sungai Barito dan properti.
Anggota Komisi II DPRD Kalsel, Muhammad Yani Helmi mengakui pada tahun lalu perusahaan plat merah itu terkesan jalan di tempat.
Hal itu dibuktikan dengan adanya temuan rendahnya kinerja PT. Bangun Banua pada tahun lalu, saat rapat yang digelar Komisi II di awal tahun.
“Namun dengan manajemen baru, sekarang sudah ada peningkatan,” ucapnya, Selasa (26/5).
Paman Yani -sapaan akrab Muhammad Yani Helmi- menyebutkan pada tahun ini perusahaan tersebut sudah mulai bergerak untuk merealisasikan program-program kerjanya, seperti realisasi bisnis riil dengan membangun perumahan dan memasarkannya kepada masyarakat.
Selain itu, PT Bangun Banua rupanya juga sudah mengantongi izin penambangan batu gamping di Kabupaten Tabalong. Dengan tujuan untuk keperluan suplai bahan baku bagi perusahaan semen dan izin galian pasir.
“Sementara BUMD lainnya yang ada di Kalsel juga menunjukkan perbaikan kinerja seperti PT Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) dan Bank Kalsel, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemerintah provinsi dan sisanya oleh pemerintah 13 kabupaten kota,” cetusnya.
Untuk Bank Kalsel, ia berharap ada peningkatan kinerja, terutama bagi cabang yang ada di DKI Jakarta.
Mengingat, keuntungan yang kecil dan besarnya biaya operasional sempat memunculkan banyak kekhawatiran tidak mampu bertahan. Bahkan sudah pernah diusulkan untuk ditutup jika terus merugi.
Tetapi hingga saat ini, anak cabang usaha Bank Kalsel di ibu kota negara itu masih memberikan keuntungan meskipun terbilang kecil.
“Sehingga opsi untuk tetap dipertahankan masih dapat diambil sembari menunggu kebijakan untuk perbaikan kinerjanya,” pungkasnya.
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Muhammad Bulkini