Kinerja Perseroan

Kuartal I-2023, PGE Catat Kenaikan Laba Bersih 49,3 Persen

PT Pertamina Geothermal Energy Tbks pada kuartal I-2023, membukukan kenaikan laba bersih sebesar 49,3 persen pada kuartal I-2023 menjadi Rp 715,4 miliar.

Featured-Image
Tim PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Lahendong berfoto bersama usai berhasilnya proses commissioning (masuknya aliran listrik) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Binary Organic Rankine Cycle 500 kW di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Kamis malam (8/12/2022). Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 49,3 persen pada kuartal I-2023 menjadi Rp715,4 miliar. Laba tersebut meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp478,6 miliar.

Hal tersebut didapati dengan beriringan dengan peningkatan pendapatan usaha sebesar 19 persen dengan laba kotor yang juga tumbuh sebesar 32,7 persen.

Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk., Nelwin Aldriansyah mengatakan saat ini PGE berada di posisi keuangan solid untuk terus tumbuh secara berkelanjutan. Hal ini dibuktikan dengan tingkat debt to equity ratio (DER) yang kuat, yaitu di kisaran 40 persen.

"Pencapaian yang sangat baik ini tentunya akan menjadi pemacu kami untuk dapat terus tumbuh dan berkembang dalam menyediakan energi hijau bagi masyarakat Indonesia," ujar Nelwin dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (30/5).

Baca Juga: Wujudkan Bisnis Berkelanjutan, PGE Jajaki Kerja Sama dengan Jepang

Sejalan dengan peningkatan kinerja keuangan, nilai aset PGE turut mengalami peningkatan dibandingkan pada Desember 2022 menjadi Rp 43,4 triliun. Peningkatan itu mencerminkan upaya PGE dalam mengoptimalkan pengelolaan dan investasi aset, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan dan mendorong pemanfaatan potensi panas bumi di Indonesia.

Tak hanya itu, PGE juga berhasil melunasi pinjaman jangka pendek (bridge loan) sebesar Rp6 triliun yang diraih dari penerbitan green bond yang berkontribusi terhadap pengurangan total utang Perseroan pada kuartal I-2023 menjadi Rp 11,3 triliun.

Hal tersebut dapat menjadikan struktur permodalan PGE menjadi lebih ideal dan kuat. Penurunan utang itu merupakan bukti komitmen perseroan dalam mengelola kewajiban keuangan dengan bijaksana, yang berkontribusi pada stabilitas keuangan dan keberlangsungan bisnis perusahaan.

Secara keseluruhan, pencapaian PGE dianggap berhasil mengelola keuangan dengan baik, meningkatkan kinerja operasional, dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

Baca Juga: Kredit Karbon, Pertamina Geothermal Raih Pendapatan 747.000 Dolar AS

"Ke depan, PGE akan tetap fokus untuk memperkuat posisinya di sektor energi baru dan terbarukan (EBT) khususnya geothermal serta memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan berkelanjutan Indonesia guna menyediakan akses ke energi bersih dan ramah lingkungan yang andal dan terjangkau,” ujar Nelwin.

Sebagai informasi, pada 27 April 2023 lalu, PGE berhasil membukukan Rp 6 triliun dari penerbitan obligasi hijau (green bond). Dari nilai penerbitan green bond ini, PGE berhasil mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 8,25 kali.

Bunga yang didapatkan green bond PGE pun sangat kompetitif, yakni sebesar 5,15%. Persentase itu menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek bisnis PGE.

Green bond PGE ini menjadi bond premium di secondary market yang tercatat pada Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST) atau Bursa Efek di Singapura.

Editor
Komentar
Banner
Banner