Kalsel

Kronologi Viral Pengrusakan Makam Datu Kelampayan hingga Pelakunya Tewas dengan Usus Terburai

apahabar.com, MARTAPURA – Polisi akhirnya buka suara mengenai dugaan kasus pengrusakan makam Datu Kelampayan di Kabupaten…

Featured-Image
Polisi memastikan pelaku pengrusakan di makam Datu Kelampayan dengan korban pembunuhan di Pasar Batuah, Martapura adalah orang yang sama. Foto: Ist

bakabar.com, MARTAPURA – Polisi akhirnya buka suara mengenai dugaan kasus pengrusakan makam Datu Kelampayan di Kabupaten Banjar.

Sebagai pengingat, kasus tersebut sempat dikaitkan oleh banyak warganet dengan kasus pembunuhan di Pasar Batuah, Martapura.

Belakangan, polisi memastikan bahwa kedua kasus tersebut berbeda meski pelakunya adalah orang yang sama.

Kapolsek Astambul, Iptu Andi Tri Hidayat mengatakan jika Yusran (32) korban yang terbunuh di Pasar Batuah adalah orang yang memecahkan kaca kubah Makam Datu Kelampayan.

Namun, sekali lagi polisi memastikan dua kasus tersebut adalah perkara yang berbeda.

"Kasusnya itu yang sekarang masih rame di media sosial, yang sebenarnya itu adalah korban yang di CBS itu, namun perkelahian mereka bukan karena masalah makam," ungkap Iptu Andi kepada bakabar.com, Kamis (20/3).

Laporan polisi, pengrusakan di Kubah Datu Kelampayan berlangsung pada Minggu 16 Mei 2021.

Sedangkan, penusukan di Pasar Batuah berlangsung tiga hari kemudian atau 16 Mei. Insiden sore itu menewaskan Yusran.

Untuk diketahui, kronologi pengrusakan makam berawal dari datangnya seorang pria.

Sesampainya di muka kubah, pria itu mengamuk. Minta dibukakan makam yang sementara ditutup karena pandemi Covid-19.

"Karena hal tersebut, yang bersangkutan mengamuk dan memecahkan kaca kubah menggunakan besi, bukan dengan samurai seperti yang beredar," bebernya.

Tak butuh waktu lama bagi polisi mengidentifikasi pelaku. Yusran pun dijemput sehari kemudian.

“Yang bersangkutan telah membuat pernyataan dan membuat video permintaan maaf baik dari pihak keluarga maupun dari dirinya sendiri,” ujar Iptu Andi.

Selain itu, kata Andi, pihak Yusran berjanji memperbaiki barang yang dirusaknya seperti sedia kala.

Lantaran curiga dengan perilaku Yusran, polisi melakukan penyelidikan.

Hasilnya, keluarga mengatakan Yusran pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum.

"Ini bukan indikasi. Dia dulu pernah dirawat, kemudian sembuh lalu kadang kumat, kadang tidak. Jadi kemarin sudah bersikukuh pada saat itu pelaku pun dengan suara-suara yang bukan orang normal, dan pihak keluarga mau dibawa ke rumah sakit," ujarnya.

Namun pada Jumat itu, pihak keluarga mengalami berhalangan untuk memasukkan kembali Yusran ke Rumah Sakit Jiwa.

“Jadi direncanakan hari Senin untuk mengantarkan,” ujar Andi.

Nahas, dua hari kemudian Yusran terlibat pertikaian dengan dua orang di Pasar Batuah Martapura yang menewaskan dirinya dengan kondisi usus terburai.

"Memang dengan pelakunya sama, namun permasalahannya berbeda. Saya mengimbau kepada masyarakat. Jangan lagi mengait-kaitkan dengan pengrusakan kubah dan juga kejadian penusukan di CBS Martapura Kota, memang korban yang meninggal adalah pelaku pengrusakan kubah, tapi tidak ada sangkut pautnya dengan permasalahan kubah dengan perkara tersebut," ujar Andi mengakhiri.



Komentar
Banner
Banner