Kalsel

Kronologi Positif Corona B117 Masuk ke Kalsel, dan Antisipasi Pemerintah

apahabar.com, BANJARMASIN – Kronologi masuknya strain baru virus Corona B117 ke wilayah Kalimantan Selatan akhirnya terungkap….

Featured-Image
Positif Covid B117 terdeteksi masuk ke Kalsel oleh seorang wanita asal Bandung, Jawa Barat. Foto ilustrasi: Ist

bakabar.com, BANJARMASIN – Kronologi masuknya strain baru virus Corona B117 ke wilayah Kalimantan Selatan akhirnya terungkap.

Juru bicara Satgas Covid-19 Kalimantan Selatan, HM Muslim membeberkan jika pasien pertama tersebut adalah LM, wanita asal Bandung, Jawa Barat. 11 September 2020 lalu, LM berkunjung ke Kalsel guna menemui suaminya.

“Kalau KTP dari Jawa Barat. Tinggal di Kalsel hanya mendatangi suaminya bekerja proyek di Tapin,” terang Muslim saat dihubungi bakabar.com, Rabu (10/3) siang.

Dugaan penularan Corona B117 itu bermula ketika LM berniat pulang ke daerah asalnya, awal tahun tadi.

Pada 4 Januari 2021, LM bertolak dari Tapin menginap satu malam di sebuah mes di Banjarbaru.

Hendak melengkapi syarat penerbangan menggunakan Rapid Antigen, LM dinyatakan reaktif Covid-19. Hasil yang sama juga ditunjukkan pada tes swab PCR.

“Setelah diperiksa PCR-nya, CT (Cycle Threshold) Value-nya di bawah 25,” sebut Muslim.

Meski tak memiliki gejala, LM kemudian menjalani perawatan intensif.Dia juga melanjutkan isolasi mandiri.

Hingga 17 Februari, setelah dites kembali dengan Rapid Antigen, LM lalu dinyatakan negatif Covid-19.

“Tanggal 18 pulang melalui Jakarta ke Bandung. Sampai sekarang ada di sana,” terangnya.

Puluhan Warga Diperiksa

Tim surveilans langsung melakukan pelacakan (tracing) terhadap kontak erat LM.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Varian Baru Corona B117 Sudah Masuk Kalsel, Banjarmasin Belum Ada Temuan

Proses tracing tak hanya di Kalsel, tetapi juga di daerah asal LM, yaitu Bandung, Jawa Barat.

“Tim surveilans dari daerah maupun pusat sama-sama melakukan tracing terhadap kontak erat. Walaupun yang bersangkutan ini tidak berada di tempat kita lagi,” imbuhnya.

Untuk Kalsel, ada puluhan kontak erat yang dilakukan proses pelacakan dan identifikasi.

Tim surveilans membaginya jadi dua kelompok. Yakni 42 orang kontak erat dan 7 orang sebagai sampel.

“Sampel tadi adalah kelompok yang bekerja di proyek (suami). Dulunya hasilnya positif juga. Akan dikirim untuk diperiksa lebih lanjut,” papar dia.

Sebagai tambahan, sebagian besar yang dilakukan uji adalah petugas proyek yang bekerja satu wilayah dengan suami LM saat di Tapin. Namun sebagian kini bergeser mengerjakan proyek jembatan di wilayah Kabupaten Banjar.

“Mereka tidak ada gejala, hasil rapid juga sudah negatif. Tapi tetap kita lakukan tes lanjutan. Jadi di-tracing semua, bukan hanya kita tetapi juga alamat yang bersangkutan di sana (Bandung),” jelasnya.

Untuk kontak erat maupun sampel, pengujian dilakukan dengan pengambilan sampel swab maupun tes darah. Untuk selanjutnya, sambung Muslim, akan diteliti oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) di Jakarta.

“Saya tidak bisa memastikan berapa lama untuk mendeteksi, karena ini varian virus baru. Merekalah yang mempunyai kemampuan. Ini bukan hanya menentukan dia positif atau tidak saja,” katanya

Adapun mutasi virus Corona B117 disebut memiliki kecepatan penularan lebih tinggi dibanding varian sebelumnya. Namun dari sisi dampak, Muslim menyebut tak jauh perbandingannya dengan Covid-19.

“Varian ini dari sisi dampak lebih berat atau tidaknya, di beberapa literatur atau para ahli menyebutkan tidak beda, sama saja. Tapi kecepatan menularnya lebih tinggi,” ungkapnya.

Menutup obrolan bersama bakabar.com, Muslim mengingatkan agar seluruh masyarakat tidak panik dan tetap mengedepankan protokol kesehatan dalam beraktivitas.

Bersama-sama mendukung pemerintah dalam upaya menekan dan memutus mata rantai penularan yang telah berjalan setahun lamanya ini.

“Makanya kita harus lebih berhati-hati. Jangan bosan menerapkan protokol kesehatan dan 5M. Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas,” ujarnya mengakhiri.



Komentar
Banner
Banner