Kalsel

Kronologi Oknum Polisi Cekik Mahasiswa di Polda Kalsel: Dibuntuti Lalu Didorong

apahabar.com, BANJARMASIN – Mahasiswa yang dicekik oknum polisi berpakaian sipil di depan Markas Polda Kalsel akhirnya…

Featured-Image
Seorang oknum diduga polisi diamankan oleh personel propam Polda Kalsel usai mencekik seorang mahasiswa yang hendak menjemput rekannya yang diamankan, saat demo penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kamis (5/11) siang. Foto: Tim apahabar.com

bakabar.com, BANJARMASIN – Mahasiswa yang dicekik oknum polisi berpakaian sipil di depan Markas Polda Kalsel akhirnya buka suara.

Belakangan diketahui korban adalah M Rizki Asyari. Ia mahasiswa Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban).

Sore tadi, Kamis (5/11), Rizki bersama sejumlah rekannya hendak menjemput Iqbal Hambali.

Iqbal selaku koordinator aksi pada demonstrasi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di Jalan Lambung Mangkurat, Kota Banjarmasin.

Demo siang hari yang berlangsung ricuh juga karena pengadangan polisi pada mahasiswa yang hendak masuk ke DPRD Kalsel menyampaikan aspirasi.

Sampai malam ini Iqbal, mahasiswa Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin itu masih menjalani pemeriksaan di Mapolda Kalsel.

Kepada reporter bakabar.com, Rizki rekan Iqbal di sela aksi solidaritas #SaveIqbal menceritakan kronologis lengkap penganiayaan yang menimpa dirinya.

"Saya berjalan di barisan paling akhir," ujar mahasiswa jurusan teknik listrik ini.

Dugaan Aksi Represif di Demo Omnibus Law Banjarmasin: Dicekik hingga Ditendangi Oknum Polisi

Gesekan antar-petugas kepolisian dengan massa mahasiswa terjadi di luar perkiraannya.

Massa, kata Rizki, yang sudah dibuntuti tiba-tiba terlibat saling dorong di seberang Mapolda Kalsel.

Rizki pun memilih mundur lebih ke belakang untuk menghindari gesekan.

Dalam keadaan itulah awal mula tindakan represif oknum polisi menimpa Rizki.

"Memang ada oknum yang mengikuti saya dari awal," ucapnya.

Rizki sebenarnya sempat mencoba berkomunikasi dengan oknum berpakaian sipil itu.

"Pelan saja, jangan dorong karena saya mau jatuh," pintanya.

Akan tetapi, kata Rizki, ucapan itu justru menyulut emosi oknum yang mengenakan jaket itu.

Rizki pun didorong sampai tubuhnya menyentuh pagar sebuah rumah di depan Mapolda Kalsel. Sejurus itu cekikan melayang ke lehernya.

"Saya sempat tidak bisa bernapas dan ditolong," tuturnya.

Rizki dan sejumlah rekannya hanya sempat merekam tindakan oknum tersebut di ingatan.

Ciri-cirinya, sebut Rizki, mengenakan setelan “preman” lengkap dengan jaket berwarna merah.

"Setelah teman saya teriak, dia melepas cekikan langsung ke belakang dan melepas jaket," pungkasnya.

Merasa terancam Rizki langsung berteriak dan menunjuk oknum tersebut.

Sontak saja aparat kepolisian yang berada di sekitarnya langsung mengamankan dan membawa oknum tersebut ke Markas Polda Kalsel.

Seorang anggota polisi yang berpakaian dinas sempat berjanji kepada mahasiswa akan melakukan penindakan terhadap pelaku.

"Masuk ke Polda melalui jalur sebelah kanan," ucapnya.

Atas kejadian tersebut dirinya langsung melaporkan tindakan represif oknum itu ke Polda Kalsel.

Akan tetapi para saksi mata tak diperbolehkan polisi masuk ke dalam untuk menguatkan laporan.

"Harusnya saksi masuk saja, karena hampir semua yang melihat kejadian itu," katanya.

Koordinator Wilayah BEM Se-Kalsel Ahdiyat Zairullah turut mempertanyakan aksi represif oknum polisi itu.

“Atas dasar dan motif apa yang kemudian dia berani mencekik kawan kami,” ujar Ahdiyat di depan Mapolda Kalsel.

Ahdiat dengan tegas meminta oknum tersebut meminta maaf secara terbuka kepada para mahasiswa.

“Kami akan coba mediasi atau tempuh jalur hukum karena sangat berbahaya,” katanya.

Mahasiswa ULM-UIN, dan Aktivis Gaungkan Save Iqbal: Bebaskan Teman Kami!

Dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes M Rifai mengaku belum menerima informasi.

“Saya masih di Amuntai. Belum dapat info,” katanya via whatsapp.

Sementara diamankannya Iqbal, menurut Wakapolresta Banjarmasin AKBP Sabana Atmojo untuk mencegah aksi provokasi dalam unjuk rasa.

“Tadi dia (Iqbal) melakukan perbuatan tidak baik dengan kata-kata kotor, kata-kata kasar menggerakkan orang untuk menyerang petugas. Sekarang diamankan Reskrim untuk didalami,” kata Sabana di lokasi demo.

Fraksi Rakyat Indonesia (FRI) Kalimantan Selatan menyayangkan sikap represif oknum kepolisian. Terutama mereka yang berpakaian sipil.

“Sikap represif aparat keamanan berpakaian sipil patut ditindak dan proses secara hukum,” ujar Dwi Putera Kurniawan, perwakilan FRI Kalsel kepada bakabar.com.

Pun dengan diamankannya Iqbal selaku korlap aksi demonstrasi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja.

“Dari video yang kami lihat, Korlap Iqbal dan massa aksi hanya menyampaikan aspirasi di depan Gedung DPRD Kalsel, namun di simpang 3 Jalan Lambung Mangkurat sudah diadang barikade aparat keamanan sehingga terjadi dorong mendorong yang berbuntut diambilnya saudara Iqbal dari barisan terdepan massa mahasiswa oleh diduga aparat polisi berpakaian sipil,” ujarnya.

FRI Kalsel, tegas dia, meminta polisi segera membebaskan Iqbal tanpa syarat karena menyampaikan aspirasi di muka umum telah dilindungi UU.

Cekik Mahasiswa, Oknum Diduga Polisi Diamankan Propam Polda Kalsel

Dilengkapi oleh Riyad Dafhi Rizki

Komentar
Banner
Banner