Kalsel

KPK Tinggalkan Markas Brimob Tabalong, Penyidikan Berlanjut

apahabar.com, TANJUNG – KPK menyelesaikan pemeriksaan belasan saksi kasus dugaan suap proyek irigasi Banjang, dan Kayakah,…

Featured-Image
Sejumlah mobil terpantau meninggalkan Markas Brimobda Kalsel di Tabalong. apahabar.com/Al-Amin

bakabar.com, TANJUNG – KPK menyelesaikan pemeriksaan belasan saksi kasus dugaan suap proyek irigasi Banjang, dan Kayakah, Hulu Sungai Utara (HSU).

Tiga mobil yang ditumpangi penyidik komisi antirasuah terpantau meninggalkan markas Brimob Tabalong pada Jumat (15/10) sore.

Namun lebih dulu sejumlah saksi keluar dari markas brimob menggunakan mobil berbagai jenis berkaca tertutup.

Para saksi ini tidak keluar secara bersamaan. Yang keluar terakhir menggunakan dua mobil.

Sembilan mobil terpantau keluar dari Mako Brimob, satu di antaranya berpelat merah jenis Toyota Avanza.

Komandan Kompi2 Batalion B Pelopor Satuan Brimob Tabalong, AKP Taufik Ginanjar Saputra membenarkan tim KPK telah meninggalkan markasnya.

“Tadi sore mereka pamit kepada saya,” jelasnya dihubungi media ini.

Taufik bilang dari KPK sendiri penyidikan masih berlangsung, tapi kemungkinan berlanjut ke tempat lain.

“Hal itu karenasampai sekarang belum ada permintaan perpanjangan pemakaian aula di tempat kami,” pungkasnya.

Sebelumnya, KPK menjadwalkan pemeriksaan 16 nama di Mako Brimob Tanjung pada hari ini (15/10).

Pemeriksaan hari ketiga masih berkaitan dengan skandal suap proyek irigasi Banjang, dan Kayakah di Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara.

"Hari ini pemanggilan dan pemeriksaan saksi untuk tersangka MRH," ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri.

Jika Kamis kemarin ada 13, siang tadi KPK kembali memeriksa 16 nama termasuk di antaranya ibu dan dua adik Maliki. Mereka berstatus ASN dan kontraktor.

16 nama tersebut, yakni: Ibu Maliki, Siti Ruqaiyah, adik Maliki bernama Rohan PNS pada Dinas PTSP Dan Penanaman Modal HSU, dan Wahyudi selaku kontraktor.

Kemudian Iwan Sulistiyo terkait Pekerjaan Pengerukan Sungai di daerah Klungkung Danau Panggang Dinas Irigasi PUPRP HSU, dan Ratna selaku Konsultan Pengawas Rehabilitasi Jaringan Irigasi DIR Banjang Desa Karias Dalam Kecamatan Banjang.

Selanjutnya Nanang dan Heri dari BKPP HSU, Saiho selaku Karyawan PT Cahya Purna Nusaraya, Udin H dari CV Sepakat, Hendra dari CV Hasrat Bina Mandiri, Gusti Iskandar dari PT Khuripan Jaya, Irwan dari CV Izdihaar.

Terakhir Khairil dari CV Aulia Putra, Karliansyah dari CV Khuripan Jaya, Farhan dari PT CPN atau PT Surya Sapta Tosantalina, dan Supian Wahyu dari PT Wahyu Utama Persada.

OTT Amuntai: KPK Periksa 16 Nama, Ibu hingga Adik Maliki

Komentar
Banner
Banner