bakabar.com, KANDANGAN – KPH Hulu Sungai melaksanakan pemeriksaan di lapangan terkait kondisi terkini tutupan lahan pada tiga kabupaten, yakni Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Hulu Sungai Tengah (HST).
Langkah tersebut dilakukan sebagai pembanding data Spasial Tutupan Lahan 2018 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia (RI).
“Fokusnya adalah tutupan lahan yang diangap semak atau belukar dan perkebunan. Periksa apakah masih berupa semak belukar atau sudah menjadi hutan kembali,” ucap Kepala KPH Hulu Sungai, Rudiono Herlambang melalui siaran pers yang diterima bakabar.com, Minggu (17/5) sore.
Pemeriksaan dengan bermodalkan Buku Klasifikasi Tutupan Lahan SNI 7645:2010 sebagai dasar penentuan tutupan lahan di lapangan.
Di mana dilaksanakan groundcheck terhadap 11 titik pengamatan pada tiga kabupaten, yakni Tapin, HSS dan HST
Hasilnya, tiga titik berupa hutan lahan kering dengan kondisi lahan pegunungan berbatu dan vegetasi yang bervariasi.
Diameter tanaman antara 10-40 cm. Tutupan lahan ini berada di wilayah Kabupaten HST. Sedangkan pada lima titik lainnya tutupan lahan berupa hutan karet dan buah.
Namun pertanian lahan kering campuran tersebar di tiga kabupaten tersebut. Sisanya berupa hutan bambu dan semak belukar.
“Dalam kurun waktu kurang lebih dua tahun, revegetasi telah terjadi. Harapannya bisa meningkatkan indeks kualitas tutupan lahan di Kalsel,” pungkasnya.
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Puja Mandela