bakabar.com, MARABAHAN – Kebakaran kembali terjadi di Barito Kuala. Akibat korsleting listrik, 3 buah rumah di Desa Bantuil RT 02, Kecamatan Cerbon, rata dengan tanah, Rabu (26/5) dinihari.
Rumah yang menjadi korban amukan api masing-masing ditempati Bahrian (50), Kusnan (49) dan Wahyuni (30). Total 14 jiwa, termasuk seorang bayi laki-laki berusia 21 hari, terdampak kebarakan itu.
Api pertama kali diketahui muncul sekitar pukul 02.15. Tidak lama berselang, sejumlah unit Badan Pemadam Kebakaran (BPK) mulai berdatangan.
Lantas sekira pukul 02.41, api sudah berhasil dipadamkan lantaran lokasi kejadian berada di bantaran Sungai Barito.
Kendati demikian, dibutuhkan sedikit usaha untuk mendapatkan air lantaran Sungai Barito sedang surut.
“Ketika api berkobar, air sungai sedang surut. Lalu petugas pemadam harus mengarahkan selang ke bagian tengah sungai,” cerita Barlian, warga yang tinggal paling dekat dengan kejadian.
Untuk meringankan beban korban, bantuan logistik sudah mulai berdatangan dari relawan, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial.
“Dari keterangan warga, api disebabkan ledakan kilometer listrik dari salah satu rumah korban,” jelas Hasbian Noor, Camat Cerbon.
“Mengingat letak ketiga rumah berdekatan, api dengan cepat menyebar dan menyebabkan kerusakan total,” imbuhnya.
Selain mendirikan tenda untuk tempat tinggal sementara, direncanakan semua korban mendapatkan bantuan jangka panjang dari Pemkab Batola.
“Untuk penanganan jangka panjang, kami mengupayakan ketiga rumah itu dibangun ulang melalui program bedah rumah yang dilakukan TP PKK dan Disperkim Batola,” tandas Hasbian Noor.