bakabar.com, BANJARMASIN - Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina merespons korban mabuk kecung yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum.
Menurutnya, pasien tersebut cukup dibawa ke rumah sakit umum untuk mendapatkan pengobatan.
"Itu kan rumah sakit jiwa, mereka kan sebenarnya berhalusinasi, bukan gila. Jadi harusnya dibawa ke rumah sakit umum saja untuk kemudian mendapatkan tindakan media dan pengobatan," ujarnya, Sabtu (13/7).
Ibnu menyakini korban mabuk kecubung ini paling banyak yakni berasal dari Banjarmasin. Alhasil, Ibnu Sina pun meminta jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin untuk melakukan pemantauan di lapangan.
"Terutama dengan puskesmas-puskesma untuk memantau di lapangan. Termasuk kelurahan dan kecamatan," ujarnya.
Menurutnya dampak negatif tanaman terong tersebut sangatlah membahayakan.
"Mungkin orang sebelumnya tidak tahu, tapi setelah tahu ada yang ingin coba-coba. Seperti ada orang yang ada masalah dan lainya. Akhirnya kejadian seperti ini. Memang dampaknya sangatlah negatif," jelasnya.
Dirinya pun mengimbau, seluruh lapisan masyarakat baik tokoh agama, RT maupun RW untuk melakukan pengawasan di lingkungan sekitar.
"Jangan sampai gara-gara kecubung ini viral lagi, dan menjadi alternatif bagi orang-orang yang punya masalah untuk mencoba hal itu," pungkasnya.