bakabar.com, PALANGKA RAYA - Puluhan korban tanah longsor akibat ablasi Sungai Kahayan di Palangka Raya, sedang menanti keputusan relokasi yang dijanjikan pemerintah setempat.
Penyebabnya pemukiman yang berada di Kompleks Flamboyan Bawah dan Jalan Kalimantan, Kecamatan Pahandut, sudah rawan ablasi susulan yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
"Apapun keputusan dari pemerintah, kami siap direlokasi. Lagipula kami tak lagi punya tempat untuk menetap," papar Misran, salah seorang korban ablasi tanah longsor Sungai Kahayan, Jumat (13/1).
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Palangka Raya, tercatat 21 unit rumah dan 65 jiwa yang terdampak ablasi. Dari sekian jiwa yang terdampak, terdapat lanjut usia dan anak-anak.
Sementara terkait rencana relokasi, Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, sebelumnya sudah menegaskan akan dilakukan melalui mekanisme yang berlaku dan sesuai aturan.
"Sempat terjadi perbedaan pendapat dengan beberapa warga. Mereka ingin direlokasi, tetapi bersikeras tetap di pinggir sungai. Tentu saya tidak sepakat, karena sama saja mengulangi hal yang sama," tegas Fairid.
Dalam upaya relokasi, Pemkot Palangka Raya telah menawarkan kerja sama dengan sejumlah pengembang, "Terpenting warga korban ablasi tidak kembali ke pinggiran sungai yang berpotensi longsor" pungkas Fairid.