bakabar.com, JAKARTA - Agus Priyono (65), salah satu ustaz Pesantren Al-Fatah (Shuffah Hizbullah) Bogor, tampak mondar mandir di depan gedung Balai SB3 Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (28/4).
Pagi ini, ia menjemput 6 dari 14 santrinya yang berhasil dievakuasi dari Sudan.
"Yang saya jemput, sebetulnya 14 orang, hari ini enam orang, yang delapan masih di Arab Saudi di Jeddah," ucap Agus saat ditemui bakabar.com di depan Asrama Haji Pondok Gede, Jumat (28/4).
Sebanyak 14 Santri Pesantren Al-Fatah (Shuffah Hizbullah) menjalani studi di Universitas Internasional Afrika, Khartoum, Sudan.
Sebagain besar santrinya sedang menempuh pendidikan semester 5-8 di kampus terbaik di Sudan.
Para santri sudah tinggal tiga hingga empat tahun di Sudan. Sebagian besar mereka akan ujian akhir, namun kondisi sekarang tidak memungkinkan jika melakukan ujian secara offline.
"Mereka angkatan 2019, mereka tinggal di dekat daerah konfliknya langsung, di tengah-tengah, konflik sebelah-sebelahan di Khartoum, sebentar lagi mereka ujian, kalau bisa ujiannya online mereka yang di Afrika itu," ujar Agus.
Namun Gus bersyukur karena santrinya selamat dan tidak ada yang cidera dan kehilangan nyawa.
Menurutnya konflik perang saudara tersebut masih menimbulkan trauma bagi santrinya hingga saat ini.
"Alhamdulillah tidak ada yang cedera, tapi ya trauma lah tegang," ujarnya.
Pihak Pesantren Al-Fatah (Shuffah Hizbullah) hingga saat ini terus memonitor kondisi santrinya yang tengah dievakuasi dari Sudan.
Selain itu pihak pesantren juga terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak Kementerian Luar Negeri dan KBRI Jeddah.
"Tiap hari, tiap jam, Kita terus monitor mereka, sekarang di mana, mereka tiba di mana, sudah pindahkan dari Port Sudan atau belum, kondisi kesehatan seperti apa" ucap Agus.
Sebelumnya, sebanyak 385 warga Negara Indonesia (WNI) berhasil dievakuasi dari Sudan.
Mereka tiba di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Jumat (28/4).
Para WNI yang tiba di Asrama Haji ini mendapat pengawalan dan penjagaan kepolisian.
Ada sekitar 13 bus TransJakarta berwarna oranye yang mengantar sekitar ratusan WNI tersebut menuju gedung balai di Asrama Haji.
Ada enam warga yang keluar ditandu oleh petugas medis.
Pantauan bakabar.com di lokasi, Jumat (28/4), para WNI yang telah tiba di Asrama Haji pukul 08.35 WIB langsung mendapat sarapan.