bakabar.com, PALANGKA RAYA – Sejak beberapa hari terakhir debit air di bantaran Sungai Kahayan, Palangka Raya, Kalimantan Tengah mengalami kenaikan cukup signifikan.
Kenaikan air sejak Jumat (8/9) sore itu mengakibatkan sebagian pemukiman warga di sepanjang Jalan Anoi, Komplek Mendawai terendam.
Tingginya debit air di Sungai Kahayan ini dipengaruhi oleh hujan yang terjadi dengan intensitas cukup tinggi di wilayah hulu sejak awal September 2022.
Situasi ini sebenarnya telah diprediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Tjilik Riwut Palangka Raya beberapa waktu lalu.
Sejumlah warga yang rumahnya terendam banjir, kini sebagian telah mengungsi ke tempat kerabatnya di dataran yang lebih tinggi. Namun sebagian lagi warga lebih memilih bertahan untuk menjaga barang-barang berharga dari aksi kejahatan di saat banjir.
Dari pantauanbakabar.com, ketinggian air rata-rata mulai di atas mata kaki hingga sepinggang orang dewasa.
Menyikapi situasi tersebut, Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani saat dikonfirmasi pihaknya telah melakukan pemantauan dan mensiagakan sejumlah personel di lokasi terdampak.
“Kami mengimbau agar masyarakat di sekitar bantaran sungai kahayan agar meningkatkan kewaspadaan, sebab kondisi debit air saat bisa mengalami peningkatan mengingat curah hujan saat ini mengalami intensitas tinggi terutama di wilayah hulu,” ujarnya, Minggu, (11/9) sore.
Emi menambahkan, sudah ada 4 kelurahan yang mulai terdampakbanjir seperti Kelurahan Palangka, Kelurahan Tanjung Pinang, Kelurahan Kereng Bengkel dan Kelurahan Petuk Ketimpun
Banjir terparah setiap tahunnya terjadi di wilayah Kecamatan Sebangau khususnya di Jalan Bereng Bengkel.