Tak Berkategori

Kisah Penghulu Rasyid, Pejuang yang Makamnya Menjadi Destinasi Wisata

apahabar.com, TANJUNG – Penghulu Rasyid dikenal sebagai pejuang di masa penjajahan Belanda. Makamnya yang berada tidak…

Featured-Image
Makam Penghulu Rasyid di Desa Banua Lawas, Kabupaten Tabalong. Foto-apahabar.com/Agus Suhadi

bakabar.com, TANJUNG - Penghulu Rasyid dikenal sebagai pejuang di masa penjajahan Belanda. Makamnya yang berada tidak jauh dari Masjid Pusaka, Kabupaten Tabalong, menjadi tujuan banyak warga setelah masjid bersejarah tersebut.

Baca Juga: Kisah Singkat Datu Dulung; Ketika 'Si Macan Terbang' Melawan Belanda

Menurut Pengelola Makam Penghulu Rasyid, Misran mengungkapkan penghulu Rasyid adalah seorang yang memiliki ilmu agama mumpuni. Hal tersebut dibuktikan dengan gelar "penghulu" yang berada di depan namanya.

img

Foto-bakabar.com/Agus Suhadi

"Penghulu Rasyid lahir di Desa Telaga Itar tahun 1815 dan meninggal di Desa Banua Lawas, 15 Desember 1861 pada umur 46 tahun," ujar Misran.

Selain sebagai ulama, Penghulu Rasyid juga dikenal sebagai pejuang. Keterlibatannya dalam membela tanah air diperkirakan terjadi di masa penjajahan Belanda.

“(Beliau) Berjuang mengangkat senjata melawan penjajah Belanda dalam Perang Banjar,” kata Misran.

Misran melanjutkan, ayah dari Penghulu Rasyid bernama Ma'ali beliau adalah penduduk Desa Telaga Itar. Konon sejak kecil, beliau sudah mempunyai ciri-ciri akan menjadi pemimpin. Hal itu kemudian terbukti dengan dijadikannya beliau sebagai penghulu pada masa itu.

“Kebiasaan beliau saat ingin berperang bersama masyarakat dengan melakukan musyawarahbersama masyarakat dan melakukan kegiatan amaliah keagamaan di masjid,” jelas Misran

“Saat ini, makam beliau sering dikunjungi dari berbagi daerah, untuk berziarah ke makam beliau, ada yang membaca Surah Yasin ada juga dengan membaca doa-doa, dan ada juga yang hanya berkunjung saja,” terang Misran.

Baca Juga: Habib Luar Batang, Sosoknya Masyhur Seantero Nusantara

Makam Penghulu Rasyid ini terletak di samping Masjid Pusakadi Desa Banua Lawas, Kecamatan Banua Lawas, Kabupaten Tabalong. Makam beliau berada di tengah-tengah area pemakaman muslimin, dengan sebuah bangunan tanpa dinding dan beratap sirap (atap dari kayu ulin).

Reporter: Agus SuhadiEditor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner