Advertorial

Kisah Inspiratif Syaiful Bahri: Dulu Menjual Barang Bekas, Sekarang Sukses di Usia Muda

Didera berbagai kesulitan sejak muda, Syaiful Bahri S,Si., M.Ling. tak pernah membayangkan berhasil menyelesaikan pendidikan pascasarjana

Featured-Image
Syaiful Bahri (kaus putih) ketika mengunjungi salah seorang warga di Banjarbaru.

bakabar.com, BANJARBARU - Didera berbagai kesulitan sejak muda, Syaiful Bahri S,Si., M.Ling. tak pernah membayangkan berhasil menyelesaikan pendidikan pascasarjana dan akan meramaikan Pemilu Legislatif 2024.

Lahir di Desa Sungkai, Kecamatan Simpang Empat, Banjar, 10 Februari 1994, Syaiful Bahri sudah yatim piatu di usia 4 tahun.

Setelah ditinggalkan kedua orang tua tanpa warisa apapun, Syaiful bersama tiga saudaranya tinggal bersama sang bibi.

Kehidupan Syaiful tak banyak berubah, karena sang bibi pun tidak memiliki kekuatan finansial.

Akhirnya Syaiful harus kerja keras mengumpulkan barang bekas seperti gelas plastik atau besi yang dijual untuk membiayai sekolah.

"Saya waktu kecil jualan barang bekas yang dihargai Rp1.500 per kilogram. Kemudian setiap malam, saya membantu bibi berjualan cendol," kenang Syaiful Bahri,

"Bahkan sampai SMA, juga saya harus makan berhemat karena kondisi ekonomi yang jauh dari memadai," imbuhnya.

Syaiful pun bersyukur karena Allah SWT memberikan kemudahan, setelah ia melewati masa sulit saat kanak-kanak hingga remaja.

"Alhamdulillah ketika saya remaja, Abah Haji Mansyur mengajak saya untuk tinggal bersama beliau di Banjarbaru," kenang Syaiful.

"Selanjutnya kehidupan saya benar-benar mengalami perubahan. Tentu saja ini bagian rencana Allah," tegasnya.

Setelah menyelesaikan pendidikan pascasarjana, Syaiful Bahri memutuskan terjun ke dunia politik. Diawali dengan mengikuti Pemilu Legislatif 2024 di Banjarbaru.

Syaiful diusung Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan akan bersaing di Dapil 1 Banjarbaru yang meliputi Banjarbaru Utara dan Banjarbaru Selatan.

"Dengan terjun ke dunia politik, saya berharap dapat berkontribusi kepada perubahan ke arah lebih baik, meskipun dalam skala kecil," pungkas Syaiful.

Editor


Komentar
Banner
Banner