Tak Berkategori

Khotbah Salat Id di Masjid Al-Jihad Banjarmasin: Ancaman Budaya Jahiliah & Doa untuk Palestina

apahabar.com, BANJARMASIN – Gema takbir berkumandang di penjuru Kota Banjarmasin, Kamis pagi (13/5). Masyarakat muslim di…

Featured-Image
Ratusan jemaah tampak khusyuk mengikuti Salat dan Khotbah Id bersama di Lapangan Kamboja, Banjarmasin. apahabar.com/Riyad

bakabar.com, BANJARMASIN – Gema takbir berkumandang di penjuru Kota Banjarmasin, Kamis pagi (13/5).

Masyarakat muslim di ibu kota Kalsel berbondong-bondong menuju masjid-masjid guna menunaikan ibadah salat Idulfitri (Id) 1442 hijriah.

Sebagian besar dari mereka datang dengan memakai masker. Mafhum, jumlah kasus penularan Covid-19 masih membumbung.

Dari Cempaka, pergelaran Salat Id berlangsung di Lapangan Kamboja yang hanya berjarak selemparan batu dari Masjid Al-Jihad.

Di bawah cuaca mendung, tepat pukul 07.30, Salat Id digelar. Dipimpin imam Hamdani, masyarakat tampak khusyuk mengikutinya.

Usai salat, tiba saatnya mendengar khotbah. Khatib pagi itu adalah Ustaz Mas’udi HS.

Dalam dakwahnya, Ustaz Mas’udi mengajak umat muslim senantiasa waspada terhadap gaya hidup jahiliah.

“Orang Islam yang sengaja membangkitkan dan menghidupkan kembali budaya hidup jahiliah adalah orang yang sangat dibenci Allah Subhanahu Wa Taala,” katanya.

Budaya jahiliah dimaksud adalah sangkaan buruk terhadap Islam. Menurutnya, dewasa ini banyak orang yang berprasangka. Termasuk menuduh umat islam tak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri.

“Islam dianggap turut menghalangi kemajuan,” sebutnya.

Karenanya, Ustaz Mas’udi meminta para pemuda-pemudi Islam di Kota Banjarmasin untuk tidak mudah terprovokasi dengan propaganda semacam ini.

“Ini merupakan propaganda yang salah, prasangka dan pendapat yang sangat keliru. Tidak bisa dibiarkan dan harus dijawab dengan argumentasi yang bisa membuat mereka yang anti-islam kembali pada logika yang sehat dan nurani yang bersih,” katanya.

Bentuk jahiliah kedua adalah kesombongan. Dan terkesan meragukan terhadap hukum-hukum Allah.

Terakhir, yang menurutnya paling nyata dan berbahaya saat ini ialah kemerosotan akhlak dan kehancuran moral.

“Kini kita sedang berhadapan dengan zaman bebas. Segala sesuatu sudah kehilangan batas. Dari pasar bebas hingga pergaulan bebas. Motif dan gaya berpakaian pun sudah terlalu bebas. Bisnis hiburan berbau maksiat bebas,” katanya.

Karenanya, ia berharap umat Islam di Banjarmasin bisa membentengi diri. Termasuk menumbuhkan budaya saling tolong menolong dalam hal kebaikan. “Kita bersaudara dalam iman dan islam.”

“Hilangkan segala permusuhan, lenyapkan perasaan benci,” tambahnya.

Di akhir, khotbah pagi tadi ditutup dengan doa bersama untuk rakyat Palestina yang tengah berlebaran di tengah agresi brutal Israel.

“Ya Allah bangkitkanlah umat-umat islam di belahan bumi ini, jangan Engkau biarkan mereka ditindas, dirampas haknya, dizalimi, difitnah, dianiaya, dan dibunuh. Kuatkan semangat mereka memegang teguh ajaran agama Islam,” ujar Ustaz Mas’udi sembari berharap pandemi Covid-19 segera berlalu.



Komentar
Banner
Banner